Selamatkan Garuda Indonesia, Porsi Saham Pemerintah Bakal Dipangkas!

Porsi saham pemerintah bakal menyusut jadi 51 persen

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan memperoleh tambahan modal melalui penerbitan saham baru (right issue). Kegiatan right issue akan dilakukan sebanyak 2 kali yang mana persentase saham pemerintah di Garuda Indonesia akan menyusut menjadi 51 persen.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II (Wamen BUMN II), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan rencana tersebut masih menunggu keputusan sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

"Insya Allah apabila nanti proses PKPU bisa mencapai perdamaian dan homologasi, kita melakukan dua kali right issue," katanya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Garuda Indonesia Dijamin Sehat Kembali jika Kesepakatan PKPU Tercapai 

1. Right issue tahap pertama akan menambah saham pemerintah menjadi 65 persen

Selamatkan Garuda Indonesia, Porsi Saham Pemerintah Bakal Dipangkas!Ilustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Saat ini porsi saham pemerintah di Garuda Indonesia adalah 60,54 persen, PT Trans Airways 28,27 persen, dan publik 11,19 persen.

Selanjutnya, setelah right issue pertama maka saham yang pemerintah miliki di Garuda Indonesia bertambah menjadi 65 persen.

"Right issue pertama proses penginjeksian Rp7,5 triliun yang dari porsi pemerintah, porsi awal restrukturisasi Garuda," sebutnya.

Terkait alokasi PMN tahun anggaran 2022 Rp7,5 triliun dari Cadangan Pembiayaan Investasi-Pembiayaan  yang akan digunakan untuk operasional dan pendanaan restrukturisasi selama tahun 2022-2023.

Baca Juga: BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAI

2. Right issue kedua akan membuat saham pemerintah menjadi 51 persen

Selamatkan Garuda Indonesia, Porsi Saham Pemerintah Bakal Dipangkas!Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pria yang akrab disapa Tiko menyampaikan, selanjutnya akan dilakukan right issue tahap kedua yang mungkin sekitar triwulan IV awal. Akan ada tambahan pendanaan dari investor strategis.

Tambahan modal tersebut akan digunakan untuk pendanaan restrukturisasi dan transformasi selama tahun 2022-2023.

"Di mana sebagaimana kita ketahui dalam putusan Panja Garuda terakhir kita akan membatasi bahwa porsi pemerintah tetap ada di 51 persen dari total kepemilikan saham Garuda," tambahnya.

3. Keputusan PKPU rencananya pada 20 Juni

Selamatkan Garuda Indonesia, Porsi Saham Pemerintah Bakal Dipangkas!Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Pihak CT Group melalui PT Trans Airways, selaku salah satu pemegang saham Garuda Indonesia optimistis proses PKPU akan berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian kondisi maskapai milik negara itu diyakini akan semakin membaik atau lebih sehat.

"Ya prinsipnya tentu kita mendukung proses PKPU. ini kalau dari laporan yang saya terima itu Insyaallah tidak ada perpanjangan lagi maka tanggal 20 Juni ini, itu sudah bisa diputus proses PKPU-nya yang mengikat ya seluruh kreditur daripada Garuda Indonesia," katanya ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

CT juga menyatakan akan ada tambahan modal yang akan diberikan kepada Garuda Indonesia melalui pasar modal, berupa right issue, yakni penerbitan saham baru. Saat ini, pihaknya sedang membahas apakah penerbitan saham baru itu berupa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau disingkat HMETD atau tidak.

"Direncanakan ada injeksi baru dari pasar modal, right issue, apakah itu berupa HMETD maupun non-HMETD, sekarang lagi di-review legalnya. Nah, nanti siapa yang mau masuk belum diputuskan," jelas CT.

Baca Juga: Perpanjangan Masa PKPU, Garuda Indonesia Janji Bangkit Tahun Ini 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya