Siap-siap! Harga Pertamax cs Diprediksi Naik Bulan Depan

Imbas OPEC+ pangkas produksi minyak mentah

Jakarta, IDN Times - Masyarakat, khususnya pengguna kendaraan pribadi jangan kaget kalau harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi naik lagi pada bulan depan. Hal itu mungkin saja terjadi imbas OPEC+ memangkas produksi minyak mentah mereka.

OPEC+ adalah kelompok dari 23 negara pengekspor minyak yang rutin mengadakan pertemuan untuk memutuskan berapa banyak minyak mentah yang akan dijual di pasar dunia. Inti dari kelompok ini adalah 13 anggota OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak, yang sebagian besar adalah negara-negara Timur Tengah dan Afrika.

Eksportir minyak utama dunia ini telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari.

Baca Juga: Harga Pertalite Belum Bisa Turun Susul Pertamax, Kenapa?

1. Harga Pertamax series diperkirakan naik bulan depan

Siap-siap! Harga Pertamax cs Diprediksi Naik Bulan DepanIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan menilai dampak keputusan OPEC+ akan cukup signifikan bagi Indonesia. Sebab, Indonesia adalah net importir. Sederhananya, negara ini memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap impor dalam memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.

OPEC+ memangkas produksi minyak mentah sebagai upaya mereka untuk menjaga harga minyak tetap bertahan pada level yang cukup tinggi. Dengan kondisi rupiah yang terus tertekan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS), dan harga minyak tinggi maka berdampak terhadap biaya produksi BBM.

Oleh karenanya, Mamit meyakini jenis BBM umum (JBU), yakni Pertamax series pasti akan mengalami penyesuaian harga lantaran produk energi ini tidak disubsidi dan dikompensasi pemerintah.

"Dengan formula sesuai dengan Kepmen ESDM 62/2020 maka pada akhir bulan mereka akan kembali melakukan evaluasi harga BBM. Kemungkinan saya kira akan ada kenaikan BBM umum pada bulan depan," tuturnya.

Baca Juga: Pertamax Turun, Ini Harga BBM Terbaru per 1 Oktober

2. Harga Pertalite dan Solar subsidi kemungkinan tetap dipertahankan

Siap-siap! Harga Pertamax cs Diprediksi Naik Bulan DepanPertalite. (Dok. Pertamina)

Mamit memperkirakan harga jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yang dalam hal ini Pertalite, serta jenis BBM tertentu (JBT) yang dalam ini Solar subsidi tidak akan dinaikkan oleh pemerintah, tapi dengan konsekuensi belanja subsidi dan kompensasi terancam membengkak lagi.

"Bagi BBM subsidi harganya akan tetap sama. Pemerintah saya kira tidak akan menyesuaikan harga BBM JBT dan JBKP. Tetapi beban kompensasi juga akan bertambah karena hal ini," tambahnya.

Baca Juga: Harga Pertamax Bakal Turun Lagi? Ini Jawaban Pertamina

3. OPEC punya pengaruh besar dalam mengendalikan harga minyak

Siap-siap! Harga Pertamax cs Diprediksi Naik Bulan DepanIlustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip BBC, saat ini negara-negara OPEC memproduksi sekitar 30 persen minyak mentah dunia. Arab Saudi adalah produsen minyak tunggal terbesar di OPEC, memproduksi lebih dari 10 juta barel per hari.

Pada 2016, ketika harga minyak sangat rendah, OPEC bergabung dengan 10 produsen minyak lainnya untuk menciptakan OPEC+. Anggota baru itu termasuk Rusia yang juga memproduksi lebih dari 10 juta barel per hari. Bersama-sama, negara-negara ini menghasilkan sekitar 40 persen dari semua minyak mentah dunia.

OPEC+ menyesuaikan penawaran dan permintaan untuk menyeimbangkan pasar. Mereka ingin menjaga harga tetap tinggi dengan mengurangi pasokan ketika permintaan minyak merosot. Organisasi juga dapat menurunkan harga dengan menggelontorkan lebih banyak minyak ke pasar.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya