Ssst.. Ini Bahayanya jika Banyak Lansia Masih Miskin di Indonesia

Meningkatnya populasi lansia harus mulai dipikirkan

Jakarta, IDN Times - Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 350 juta jiwa pada 2045. Namun, ada yang dikhawatirkan pemerintah ketika Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya di tahun tersebut, yakni meningkatnya populasi penduduk lanjut usia (lansia).

"Kalau sudah generasi yang tua di atas 60, walaupun saya 60 tapi saya bilang mereka, bukan saya, mereka itu dikit-dikit aktivitas rapat dua kali udah minta kerokan, ya kan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara Mofest 2022, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: 15 Ribu Warga Kulon Progo Masuk Golongan Miskin Ekstrem 

1. Meningkatnya populasi orang tua harus mulai dipikirkan

Ssst.. Ini Bahayanya jika Banyak Lansia Masih Miskin di Indonesiailustrasi (Unsplash.com/Emmanuel Samuel)

Dia menjelaskan bahwa permintaan akan kesehatan akan berbeda seiring meningkatnya populasi lansia yang diproyeksikan pada saat Indonesia berusia 100 tahun. Oleh karenanya, menurutnya itu harus mulai dipikirkan.

"Jangan sampai kalau istilah di dalam ilmu ekonomi ada negara yang they are already getting old but they are not rich yet, they are still poor," tutur Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan bahwa ongkos kesehatan akan mengalami peningkatan ketika generasi tua belum mencapai taraf hidup sejahtera.

"Kalau negara itu generasi komposisi dari populasinya sudah getting older menjadi menua namun belum sejahtera maka negara itu akan makin menghadapi situasi lebih kompleks karena ongkos berbagai kesehatan akan makin besar," sebutnya.

Baca Juga: Ada Dana Rp9.300 T Buat Negara Miskin-Berkembang, RI Dapat Sebagian

2. Meningkatnya populasi penduduk maka berbagai kebutuhan juga meningkat

Ssst.. Ini Bahayanya jika Banyak Lansia Masih Miskin di IndonesiaIlustrasi kemiskinan (ANTARA/Aprilio Akbar)

Saat ini, lanjut Sri Mulyani, penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa. Jika nanti jumlahnya menyentuh 350 juta jiwa maka berbagai kebutuhan juga akan meningkat jumlahnya.

"Berarti jumlah rumah harus ditambah, jumlah WC harus ditambah, jumlah makan harus ada, jumlah rumah sakit harus ditambah," ujar dia.

Sri Mulyani menambahkan, berdasarkan pengumuman PBB pada bulan lalu, populasi dunia saat ini sudah sudah mencapai 8 miliar jiwa.

"Populasi ini meledak tinggi sekali. Kalianlah yang akan hidup bersama-sama dengan 8 miliar," tambahnya.

Baca Juga: Ekonominya Meroket, Begini Potret Kemiskinan di Maluku Utara

3. Lansia merupakan penduduk paling rentan

Ssst.. Ini Bahayanya jika Banyak Lansia Masih Miskin di Indonesiailustrasi lansia (freepik.com/carmonaguerrero)

Mengutip Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diproyeksikan pada tahun 2045, penduduk lanjut usia di Indonesia akan mencapai hampir satu perlima dari total penduduk.

"Lansia merupakan penduduk paling rentan karena ketidakstabilan finansial, kesehatan dan butuh pendampingan (caregiver)," tulis BPS.

Berdasarkan sensus BPS 2021 tersebut, terdapat 10,82 persen penduduk lansia di Indonesia. Dengan kata lain, sekitar satu dari sepuluh penduduk di Indonesia merupakan penduduk lanjut usia. Rasio ketergantungan mereka terhadap penduduk usia produktif meningkat menjadi 16,76.

Sebanyak 43,29 persen penduduk lanjut usia berada pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah, sebanyak 37,40 persen lansia pada 40 persen menengah, dan 19,31 persen lansia pada 20 persen teratas.

Berdasarkan data Susenas Maret 2021 tersebut, terlihat bahwa lansia lebih terdistribusi pada status ekonomi rendah, dengan angka persentase lansia pada kelompok pengeluaran 40 persen yang lebih besar dari 40 persen dan persentase lansia pada kelompok pengeluaran 20 persen yang lebih kecil dari 20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas lansia berada pada kelompok ekonomi rendah.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya