Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Berat Terkejar

Tiga indikator ekonomi di dalam negeri terus dipantau

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,3 persen pada 2023, ditetapkan dalam postur sementara APBN pada 2023. Asumsi dasar ekonomi makro APBN 2023 itu berdasarkan kesepakatan Panja A yang disetujui Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

"Pertumbuhan 5,3 persen ini di dalam konteks situasi ekonomi yang sedang kita terus amati dan sekaligus kita jaga," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga: Deal! Banggar DPR dan Pemerintah Ubah Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2023

1. Pemerintah waspada inflasi global yang meroket

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Berat TerkejarIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Pemerintah mengamati kondisi global dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di 5,3 persen. Salah satunya, gejolak inflasi di dunia yang harus diantisipasi dengan kebijakan di dalam negeri.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, menjelaskan bahwa berbagai skenario mengenai respons kebijakan dalam menangani inflasi global yang melonjak tinggi, bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

"Kemungkinan dampak terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi dari negara-negara maju harus terus kita perhatikan sebagai dinamika yang memiliki potensi mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar kita," ujarnya.

Baca Juga: Sah! Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro untuk RAPBN 2023

2. Kenaikan suku bunga di negara maju melaju cepat

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Berat TerkejarIlustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dengan catatan bahwa diharapkan situasi dunia tidak semakin memburuk, baik dari sisi keamanan, geopolitik, maupun dampak dari kinerja ekonomi global akibat kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan semakin tinggi, dan cukup cepat dari sisi kenaikannya.

"Kita baru saja tadi malam juga melihat angka inflasi di Amerika di 8,3 persen yang meningkatkan reaksi negatif karena bukan hanya level headline-nya di 8,3 tapi core inflation-nya mengalami kenaikan, dan ini berarti implikasinya Federal Reserve akan semakin hawkish di dalam kebijakan moneternya," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Lengkap! Ini Asumsi Dasar Makro 2023 yang Disampaikan Presiden Jokowi

3. Pemerintah pantau 3 indikator ekonomi di dalam negeri

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Berat Terkejarilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Atas dinamika-dinamika yang terjadi, pemerintah terus memantau perkembangan tiga indikator yang ada di dalam asumsi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi 2023 yang disepakati 5,3 persen, inflasi 3,6 persen, dan nilai tukar Rp14.800 terhadap dolar AS.

"Tentu perlu untuk terus diamati dan diantisipasi kalau guncangan global bergerak ke arah yang sangat tidak predictable," tambahnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya