Terus Merosot, Target Lifting Minyak 2023 cuma 660 Ribu Barel

Upaya genjot lifting migas dihadapkan tantangan sumur tua

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 660 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 1.050 ribu barel setara minyak per hari (bsmph) pada 2023. Hal itu berdasarkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023.

"Jadi kami dari Kementerian ESDM saat ini targetnya adalah bisa menjaga capaian lifting minyak itu 660 ribu barel per day dan juga gas 1.050.000 barel per day," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Kejar Target Lifting, SKK Migas Gaspol Peningkatan Produksi 

1. Sumur-sumur tua jadi tantangan mencapai target lifting

Terus Merosot, Target Lifting Minyak 2023 cuma 660 Ribu BarelIlustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Arifin menjelaskan bahwa kinerja lifting minyak dan gas bumi di Indonesia terus mengalami penurunan, terutama disebabkan oleh sumur migas dan fasilitas produksi migas utama yang telah menua.

"Kalau dari segi minyak sendiri, crude ini sendiri memang tendensi daripada sumur-sumur kita yang sudah tua ini tendensi memang menurun," ujarnya.

Selain itu, lanjut Arifin, sejak 2012 hingga 2014 tercatat jumlah eksplorasi besar-besaran ya yang telah menghabiskan lebih dari 2 miliar dolar AS ternyata tidak berhasil dan sejak saat itu tidak ada lagi eksplorasi baru.

Baca Juga: Sumur Pengeboran Minyak Ilegal yang Meledak di Aceh Timur Ditutup

2. Lifting migas terus menurun dari tahun ke tahun

Terus Merosot, Target Lifting Minyak 2023 cuma 660 Ribu Barelminyak tanah (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip Buku II Nota Keuangan, capaian lifting minyak mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Lifting minyak tercatat mencapai 778 ribu bph pada 2018, 746 ribu barel pada 2019, 707 barel pada 2020, 660 barel pada 2021, dan 626-630 ribu proyeksi 2022.

Tren lifting gas juga cenderung menurunkan, yang mana capaiannya 1,145 juta bsmph pada 2018, 1,057 juta pada 2019, 983 ribu pada 2020, 995 ribu pada 2021, dan 956-964 ribu proyeksi 2022.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Lifting Migas Terus Alami Penurunan

3. Pemerintah upayakan berbagai hal untuk menggenjot lifting migas

Terus Merosot, Target Lifting Minyak 2023 cuma 660 Ribu BarelIlustrasi Sumur Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Di tahun depan, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan lifting migas nasional, di antaranya dengan terus memonitor dan mendorong percepatan proyek-proyek migas baru yang dapat on stream.

"Nah, saat ini kita juga sudah memiliki beberapa potensi-potensi baru yang sedang di-develop. Tapi untuk bisa menghasilkan gas maupun kondensat ataupun oil dari lapangan-lapangan, potensi itu membutuhkan waktu yang cukup panjang dan kita perlu melakukan perbaikan-perbaikan fiscal terms untuk bisa membuat investasi di migas ini akan juga meningkat," ujarnya.

Pelaksanaan program KKKS juga akan terus dilakukan, misalnya melalui peningkatan aktivitas pengeboran, serta pengerjaan ulang dan perawatan sumur dalam rangka menjaga level produksi di lapangan eksisting tidak mengalami penurunan.

"Kita sekarang mencoba untuk bisa melakukan pengeboran yang lebih besar, lebih banyak lagi, ya terbukti ini bahwa di Rokan sudah mulai juga ada peningkatan yang dari tadinya trennya menurun dan ini sekarang sudah mulai meningkat," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya