Tol Trans-Jawa Nyambung Sampai Timur Pulau Jawa Tahun Depan

Pembangunan tahap I dimulai

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I dari Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,40 km merupakan ruas pamungkas dari Tol Trans Jawa. Sejauh ini sudah tersambung dari Banten hingga Probolinggo Timur di Jawa Timur.

"Ini bagian akhir Tol Trans Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu. Hari ini kita mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp10,7 triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki," kata Basuki dalam keterangannya, dikutip Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Liburan Lewat Tol Trans Jawa, Ini Patokan Aman Jaga Jarak Kendaraan  

1. Ditargetkan rampung di 2024

Tol Trans-Jawa Nyambung Sampai Timur Pulau Jawa Tahun DepanKepala BPJT Danang Parikesit (IDN Times/Shemi)

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyebut pembangunan ruas tol ini ditargetkan rampung pada 2024.

Pemerintah berharap bertambahnya ruas Tol Trans Jawa semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, serta akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.

"Penyelesaian ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi penting karena selain bagian akhir dari Trans Jawa juga membantu pengembangan aktivitas pariwisata, baik di Jawa Timur maupun Bali," ujar Danang.

Baca Juga: Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau Kesiapan Layanan di Tol Trans-Jawa

2. Pembangunan tahap satu dibagi menjadi tiga paket

Tol Trans-Jawa Nyambung Sampai Timur Pulau Jawa Tahun DepanPembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I dari Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km. (dok. Kementerian PUPR)

Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto menerangkan, pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap pembangunan, yaitu tahap I menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km, dan tahap II menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.

Pembangunan tahap I terdiri 3 paket pekerjaan konstruksi, yaitu Paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, Paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km) dengan progres pembebasan lahan 89,67 persen dan Paket 3 Paiton-Besuki (25,60 km) dengan progres pembebasan lahan 28,48 persen.

"Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 ini yang disusul oleh konstruksi Paket 3 di pertengahan Februari 2023,” ujar Adi.

Kemudian, pekerjaan Paket 1 ruas Gending-Kraksaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO). Pengawasannya dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Virama Karya (Persero).

Paket 2 ruas Kraksaan-Paiton dilaksanakan oleh kontraktor PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, PT Nindya Karya KSO. Pengawasannya dilakukan oleh konsultan supervisi dari PT Multi PHI Beta.

Kemudian, Paket 3 ruas Paiton-Besuki dilaksanakan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (KSO). Pengawasannya dibagi menjadi 2 Paket, Paket 3A dilakukan oleh konsultan supervisi dari PT Eskapindo Matra sedangkan Paket 3B masih dalam tahap persiapan pengadaan.

Baca Juga: Daftar Tarif Tol Trans Jawa 2022 untuk Tiap Koridor

3. Pemerintah genjot komponen lokal untuk pembangunan tol

Tol Trans-Jawa Nyambung Sampai Timur Pulau Jawa Tahun DepanMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono. (Dok. Kementerian PUPR)

Basuki meminta kontraktor dan konsultan pengawas memperhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan dalam proses pembangunan tol tersebut.

"Semua itu bergantung sejak awal perencanaan. Untuk itu saya minta para konsultan untuk tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan. Para konsultan yang sudah dipercaya mengawasi pekerjaan harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Dia juga meminta kontraktor pelaksana yang melakukan pembangunan memaksimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Gunakan produk dalam negeri untuk TKDN kita, dilarang impor, produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," tambah Basuki.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya