Utang Luar Negeri Susut, Rupiah Bikin Dolar AS Keok

Kurs rupiah Rp14.812 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (21/6/2022).

Kurs rupiah menguat sebanyak 23,5 poin atau 0,16 persen ke Rp14.812. Pada perdagangan pagi tadi, kurs rupiah sudah menguat 14 poin ke level Rp14.822 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Senin, 20 Juni 2022, kurs rupiah ditutup melemah 11,5 poin ke level Rp14.836 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Seharian di Zona Hijau, Saham-Saham Ini Ikut Cuan

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.804 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Senin (20/6/2022) yang ada di level Rp14.836 per dolar AS.

2. Pelaku pasar mengapresiasi kinerja pemerintah mengenai utang luar negeri

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya pada Selasa karena investor mengawasi sikap dari bank sentral utama untuk mengekang inflasi.

"Bank sentral utama mengambil tindakan untuk menjinakkan inflasi dan menaikkan suku bunga, menambah kekhawatiran investor tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi," tuturnya melalui keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022).

Dari internal, pelaku pasar mengapresiasi kinerja pemerintah tentang utang luar negeri yang menyusut disaat banyak negara diambang kebangkrutan akibat konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, menyebabkan harga komoditas melonjak.

Dengan lonjakan harga tersebut, Ibrahim menyebut Indonesia mendapatkan keuntungan dan berkah. Jadi, hal itu berimbas terhadap utang pemerintah yang semakin sehat disebabkan oleh penurunan rasio terhadap Produk Domestik Bruto. (PDB).

"Hal tersebut tentu menjadi kabar baik. Mengingat ke depan risiko akan melonjaknya utang menjadi sangat tinggi," sebutnya.

Rasio utang terhadap PDB saat ini adalah 39 persen dengan nominal utang mencapai Rp7.040,32 triliun. Menurutnya, dengan  penerimaan yang kuat dari lonjakan harga komoditas, rasio utang terhadap PDB sebenarnya telah turun 13 persen.

Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, 4 Dampak Ini Bakal Dirasakan Ekonomi RI

3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok

Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah kembali menguat 23 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 51 poin di level Rp14.812 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.836. 

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp14.790-Rp14.840," tambah Ibrahim.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya