Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Nano Syariah Bidik Pembiayaan Tumbuh 2-3 Persen di 2024

Direktur Utama Bank Nano Syariah, Halim (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Nano Syariah membidik penyaluran pembiayaan sebesar 2-3 persen di sepanjang tahun 2024. Target ini bakal diakselerasi, pasca memisahkan diri dari PT Bank Sinarmas Tbk.

“Pembiayaan 2-3 persen dulu, supaya secara buku Nanobank Syariah pasca spin off itu stabil dulu operasionalnya dan supaya masyarakat juga nyaman dengan fungsi layanan kita,” ujar Direktur Utama Nanobank Syariah, Halim dalam Konferensi Pers Peresmian Bank Nano Syariah, Kamis (18/1/2024).

PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia yang didirikan dari hasil pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dan telah beroperasi sejak 2 Januari 2024.

1. Bank Nano Syariah bidik 50 ribu nasabah

pexels.com
pexels.com

Tak hanya itu, Bank Nano Syariah juga membidik segmen ritel. Bahkan tahun ini,  perusahaan juga menargetkan sebanyak 50.000 nasabah bisa bergabung.

Halim optimistis target tersebut bisa tercapai, apalagi Nanobank Syariah ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH).

“Tahun ini nasabah plus minus 50.000 nasabah. Kita fokus di tata kelola haji,” jelasnya.

2. Bank Nano Syariah peroleh izin usaha dari OJK pada 23 Agustus 2023

Peluncuran Bank Nano Syariah. (IDN Times/Triyan)

PT Bank Nano Syariah telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Agustus 2023 setelah terlebih dulu mendapatkan izin prinsip pada tanggal 14 Februari tahun yang sama. 

Lebih rinci, pemegang saham Nanobank Syariah terdiri dari tiga perusahaan yaitu Bank Sinarmas dengan kepemilikan 51 persen, PT Sinar Mas Multiartha Tbk 25 persen, dan PT Asuransi Sinar Mas 24 persen.

3. Perbankan syariah punya keunggulan dibandingkan produk bank konvensional

ilustrasi  (freepik.com)
ilustrasi (freepik.com)

Sementara itu,  Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan, industri keuangan syariah Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar, karena 87 persen penduduk di Indonesia beragama mulsim dan merupakan yang terbesar di Indonesia. 

"Indonesia adalah negara penduduk muslim terbesar di dunia 87 persen lebih penduduk Indonesia islam, itu lebih besar dari Pakistan, Turki dan negara negara yang notabennya negara islam," tegas Hery. 

Lebih lanjut, ndustri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasan perbankan syariah yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu terus dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak yang lebih positif pada kemaslahatan masyarakat dan juga perekonomian nasional.

"Alhamdulilah, kami lihat dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan perbankan syariah secara industri lebih resilient dibandingkan perbankan secara nasional selalu tumbuh aset pendanaan dan pembiayaam tumbuh double digit. Jadi pangsanya masih luas," tegasnya. 

Sampai Agustus 2023, perbankan syariah tercatat memiliki total aset sebesar Rp817,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 9,79 persen yoy dan telah menyumbangkan pangsa pasar perbankan syariah sebesar 7,26 persen.

Pertumbuhan aset perbankan syariah tersebut ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga perbankan syariah yang mencapai Rp632,87 triliun atau tumbuh 6,91 persen yoy dengan total Pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp540,77 triliun atau tumbuh 11,77 persen yoy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us