Belanja Infrastruktur per April Turun 2,4 Persen, Kenapa?

Belanja PUPR dan Kemenhub cukup besar

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melaporkan, hingga akhir April 2023, realisasi belanja infrastruktur mencapai Rp59,7 triliun.

Realisasi ini, terpantau menurun 2,4 persen bila dibandingkan dengan realisasi belanja infrastruktur April 2022 yang sebesar Rp61,1 triliun. Sementara itu, pada periode April, pemerintah juga sudah mencairkan pembiayaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp10 triliun.

"Kalau kita lihat infrastruktur memang 2 tahun berturut-turut mengalami penurunan, ini karena pada 2021 terjadi luncuran (rebound) cukup tinggi Rp79,9 triliun. Namun dengan realisasi Rp59,7 triliun Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan lakukan pembangunan," papar Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: 13.885 Pegawai Kemenkeu Belum Lapor Harta, Kemenkeu Buka Suara

1. Realisasi anggaran infrastruktur di PUPR

Belanja Infrastruktur per April Turun 2,4 Persen, Kenapa?Ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dari realisasi ini, pemanfatan tersebar ada di belanja kemeterian/lembaga yang mencapai Rp34,4 triliun.

Kemen PUPR melakukan belanja sebesar Rp22,8 triliun dengan realisasi untuk pembangunan jalan Rp5,3 triliun, jembatan Rp1,2 triliun, bendungan Rp2,8 triliun, dan jaringan irigasi Rp2,6 triliun.

"Pembangunan sarana prasarana (sarpras) pendidikan Rp0,7 triliun dan SPAM sebesar Rp0,7 triliun dan sarpras sanitasi mencapai Rp1,2 triliun dan bantuan stimulan perumahan swadaya sebesar Rp1,8 triliun," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah-Banggar Sepakati RUU APBN 2023, Defisit APBN 2,8 Persen

2. Pemanfaatan anggaran infrastruktur di Kemenhub

Belanja Infrastruktur per April Turun 2,4 Persen, Kenapa?Progres pembangunan Bandara di Kediri. IDN Times/ istimewa

Sementara itu, Kementerian Perhubungan merealisasikan anggaran infrastruktur Rp8,2 triliun dengan pemanfaatan untuk pembangunan rel kereta api sebesar Rp0,9 triliun, bandara Rp0,7 triliun, dan pelabuhan laut senilai Rp0,6 triliun.

"Kita juga meningkatkan kemantapan jalan di 328 kabupaten/kota di 31 provinsi dan perluasan jaringan pipa untuk air minum," ungkapnya.

Pemerintah juga merealisasikan pembiayaan sebesar Rp 6,0 triliun, yaitu realisasi FLPP untuk penyaluran pembiayaan perumahan kepada 16.647 unit rumah.

Baca Juga: Tokcer! APBN April Surplus Rp234,7 Triliun  

3. APBN rogoh kocek Rp203,5 triliun untuk bangun jalan

Belanja Infrastruktur per April Turun 2,4 Persen, Kenapa?Ilustrasi Infrastruktur Jalan Kota (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, belanja pemerintah juga diarahkan untuk untuk pembangunan dan perawatan jalan nasional, daerah, hingga tol, dengan anggaran senilai Rp203,5 triliun. 

Adapun total dana yang termuat dalam APBN 2023, terdiri dari Rp87,4 triliun untuk tipe jalan nasional, Rp13,8 triliun 639 km jalan baru, hingga Rp4,7 triliun untuk pembangunan jembatan sepanjang 16.076 m.

Adapula untuk preservasi jalan sepanjang 50.299 km senilai Rp22,2 triliun, preservasi jembatan 549.857 m sebesar Rp3,5 triliun, rehab atau rekonstruksi jalan daerah Rp14,6 triliun.

"Kemudian jalan tol Rp5,5 triliun, pengadaan lahan jalan Rp23 triliun, jalan tol Trans Sumatra Tahap II melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp28,9 triliun, jalan daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Rp12,6 triliun, dan jalan daerah melalui APBD atau transfer ke daerah Rp74,6 triliun," ungkapnya. 

Ia mengatakan, Sumatra menjadi daerah yang paling besar menyedot anggaran untuk perbaikan jalan daerah, nasional, dan pembangunan tol, yakni mencapai Rp71,5 triliun 

"Yang mendapatkan anggaran paling besar yakni Pulau Sumatra anggarannya Rp71,5 triliun yang terbesar dapat alokasi anggaran untuk jalan, baik jalan daerah, nasional maupun tol," kata dia. 

Baca Juga: Menkeu Pastikan Tarif PPN Tetap 11 Persen di 2024 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya