BI Ungkap 5 Faktor Rupiah Bakal Terus  Menguat

Fundamental ekonomi kian membaik dorong penguatan rupiah

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, meyakini pergerakan nilai tukar rupiah ke depan akan terus menguat sesuai dengan fundamentalnya.

Adapun lima faktor yang akan mendukung penguatan rupiah, pertama, penguatan rupiah didukung prospek perekonomian Indonesia baik saat ini.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong kenaikan ekspor, serta semakin membaiknya permintaan domestik, khususnya konsumsi swasta,” ucapnya dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (19/2/2023).

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Pagi Ini, Investor Pantau Keputusan BI

1. Pertumbuhan ekonomi 2023 diproyeksi 5,1 persen

BI Ungkap 5 Faktor Rupiah Bakal Terus  MenguatIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Perry memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini akan bergerak di 5,1 persen, atau titik tengah dari kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.

“Apakah akan lebih tinggi dari 5,3 persen batas atas BI? Pandangan BI belum, kecuali ekspor ke China mengalami lonjakan begitu juga dengan konsumsi swasta,” tuturnya.

Perry menjelaskan jika prospek ekonomi baik, investor luar negeri akan menanamkan modalnya di luar negeri, baik melalui penanaman modal asing maupun investasi portofolio.

2. Faktor inflasi yang terkendali

BI Ungkap 5 Faktor Rupiah Bakal Terus  MenguatIlustrasi pedagang pasar (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bank Indonesia berpandangan, tingkat inflasi dalam negeri terkendali, bahkan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Berdasarkan data Inflasi IHK Januari, tercatat rendah 0,34 persen (mtm) atau 5,28 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51 persen (yoy).

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 plus minus 1 persen pada Semester I 2023, dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1 persen pada Semester II 2023,” tuturnya.

Dengan demikian, Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah, guna memastikan terjadi penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut.

Baca Juga: Dikabarkan Jadi Calon Bos Bank Indonesia, Ini Tanggapan Sri Mulyani

3. Faktor imbal hasil SBN tetap menarik

BI Ungkap 5 Faktor Rupiah Bakal Terus  MenguatPixabay.com/Mediamodifier

Faktor penguatan rupiah ketiga, BI dan pemerintah memastikan akan menawarkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang tetap menaik, baik untuk tenor jangka panjang maupun jangka pendek.

Keempat, komitmen BI untuk terus mengupayakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

“BI mencatat nilai tukar rupiah pada 15 Februari 2023 menguat  sebesar 2,39 persen dibandingkan dengan level pada akhir Desember 2022,” tutur Perry.

Bahkan, kata Perry, kinerja rupiah sudah relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina sebesar 0,99 persen, Thailand 0,85 persen, dan Malaysia 0,27 persen.

“Rupiah yang terus menguat ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik,” ujar dia.

Faktor kelima, yaitu ketidakpastian pasar keuangan yang diperkirakan semakin mereda ke depan. BI pun mencatat aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik mengalami peningkatan.

"Investasi portofolio yang mencatatkan net inflows sebesar 6 miliar dolar hingga 14 Februari 2023," jelas Perry. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya