Borong Dolar saat Rupiah Melemah, Airlangga: Tidak Bijaksana
Intinya Sih...
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menilai pembelian dolar AS dalam jumlah besar tidak bijaksana saat rupiah tertekan.
- Pemerintah berupaya meredam volatilitas rupiah dengan mengoptimalkan instrumen kebijakan, seperti DHE yang wajib ditempatkan di dalam negeri.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai arahan untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah yang besar tidak bijaksana saat rupiah tertekan.
“Kalau situasi dolar lagi menguat, tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi,” katanya saat konferensi pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Baca Juga: Rupiah Tembus Rp16 Ribu, Erick Minta BUMN Borong Dolar
1. Pemerintah optimalkan DHE SDA
Di sisi lain, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya meredam volatilitas rupiah ditengah penguatan dolar AS. Langkah yang dimaksud dengan mengoptimalkan instrumen kebijakan, yaitu devisa hasil ekspor (DHE) yang wajib ditempatkan di dalam negeri dalam jangka waktu tertentu untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
"Jadi dengan tools-tools yang ada sebetulnya relatif terkendali. Namun, kita meminta kalau impor konsumtif, ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini,” ujar dia.
Airlangga menegaskan bahwa pelemahan rupiah saat ini tidak sedalam mata uang negara lain.
"Turunnya (nilai tukar rupiah) Indonesia tidak sedalam yang lain. Jadi, kita walaupun turun, tetapi kita di atas dari Tiongkok, Thailand, maupun Malaysia. Kalau dibandingkan peer country relatif indeks dolar lebih aman," tuturnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Rupiah Perkasa Sore Ini, Menguat ke Rp16.179 per Dolar AS
2. Beli dolar untuk konsumtif harap ditunda
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga menyampaikan bahwa tidak menjadi masalah jika memang pembelian dolar AS dalam jumlah besar dibutuhkan untuk kebutuhan perseroan.
“Tetapi kalau sifatnya konsumtif seperti yang disampaikan pak Menko (Airlangga) tadi itu kita tahan dulu,” ucapnya.
3. Rupiah ditutup perkasa di level Rp16.179 per dolar AS
Sementara itu, rupiah yang sempat tertekan beberapa hari sejak libur Lebaran, pada penutupan perdagangan Kamis (18/4/2024) sore ini berhasil menguat ke Rp16.179 per dolar AS.
Dalam laporan yang diterbitkan Bloomberg, nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 41 poin atau 0,25 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan Rabu (17/4/2024).