Harga Emas Kian Melambung, Apa Penyebabnya? 

Emas jadi investasi favorit ditengah gonjang ganjing global

Jakarta, IDN Times - Investasi emas saat ini tengah digandrungi oleh masyarakat, karena investasi yang dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi namun tidak ingin mengambil risiko. Tak hanya itu, pergerakan harga emas dalam beberapa pekan terakhir juga terus mengalami kenaikan.

Bahkan emas sempat mencatat harga tertinginya pada Sabtu (18/3/2023), yakni sebesar Rp1.088.000. Harga ini terpantau melampaui rekor sebelumnya yang telah mencatatkan level tertingginya pada 7 Agustus 2020 yang tembus Rp1.065.000 per gram.

Meski demikian, hingga Kamis (23/3/2023), harga emas terpantau hanya turun tipis menjadi Rp1.087.000 per gram.

Lantas, apa sih penyebab harga emas terus naik dan turun? Simak yuk ulasannya

Baca Juga: Emas Investasi Primadona, Begini Syarat Jadi Pedagang Emas Online 

1. Ketidakpastian global jadi pemicu harga emas naik dan turun

Harga Emas Kian Melambung, Apa Penyebabnya? Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dijelaskan bahwa ketidakpatian global mulai dari kondisi politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Mengapa begitu ya? Pasalnya dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.

Namun situasi yang terjadi beberapa waktu terakhir, dipicu oleh ketegangan geopolitik, kebijakan moneter negara maju yang agresif hingga lonjakan inflasi yang masih terjadi di beberapa negara.

Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas. Tidak heran kalau harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya. Namun perlu diingat, kala situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat.

Setidaknya ada tiga alasan emas menjadi pilihan investasi ketika, ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik.

  1. Nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi
  2. Nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. 
  3. Permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.

Baca Juga: Emas Antam Naik Rp13 Ribu per Gram, Ini Rincian Harga hingga 1 Kg

2. Penawaran dan permintaan emas

Harga Emas Kian Melambung, Apa Penyebabnya? Ilustrasi emas, logam mulia (IDN Times/Sunariyah)

Lebih lanjut, faktor hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Apabila  permintaan emas lebih besar ketimbang penawarannya, logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Menariknya nih, ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas, bahkan produksi emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. 

Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.

4. Kebijakan moneter

Harga Emas Kian Melambung, Apa Penyebabnya? Chairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)

Selain itu, harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).

Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.

Begitu juga sebaliknya, apabila The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.

4. Faktor inflasi hingga nilai tukar dollar AS

Harga Emas Kian Melambung, Apa Penyebabnya? ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai informasi, inflasi merupakan salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik. Hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.

Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.

  • Nilai tukar dolar 

Sementara itu, harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itulah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya