Harga Emas Turun Jadi Rp1.054 Juta per Gram

Harga emas hari ini kembali turun setelah tembus Rp1.064 juta

Jakarta, IDN Times - Pergerakan harga emas pada hari ini, Rabu (15/3/2023) pagi, yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam, turun Rp10 ribu menjadi Rp1,054 juta per gram.

Harga emas hari ini kembali turun setelah kemarin mencatatkan harga tertinggi sebesar Rp1,064 juta per gram, dalam dua tahun tujuh bulan terakhir. 

Adapun harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com, turun Rp10 ribu menjadi Rp941 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Melambung! Harga Emas Hari Ini Tembus Rp1,064 Juta per Gram

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Harga Emas Turun Jadi Rp1.054 Juta per GramEmas Antam Logam Mulia dari Butik Emas Logam Mulia (BELM) Balikpapan (IDN Times/Riani Rahayu)

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp577ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,054 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,048 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,047 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,045 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,035 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp24,962 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp49,845 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp99,612 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp248,765 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp497,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp994,6 juta

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Harga Emas Turun Jadi Rp1.054 Juta per GramIlustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan, agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

 

Baca Juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Goceng!

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Harga Emas Turun Jadi Rp1.054 Juta per GramIlustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya