Kas Kian Sehat, Krakatau Steel Bayar Utang Tranche B Senilai Rp2,7 T

Kinerja KRAS terus membaik

Jakarta, IDN Times - Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), pada 1 Maret 2023 telah membayar utang Tranche B sebesar Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan.

Direktur utama Krakatau Steel (KRAS), Purwono Widodo, mengatakan sejak restrukturisasi dimulai pada 2019, Krakatau Steel telah membayar utang Rp10,9 triliun atau setara 718 juta Dolar AS dari total pokok utang Rp33,6 triliun atau 2,2 miliar dolar AS.

Baca Juga: Jelang Pengumuman Dirut Baru, Saham Krakatau Steel Loyo Siang Ini 

1. Rincian pembayaran utang KRAS

Kas Kian Sehat, Krakatau Steel Bayar Utang Tranche B Senilai Rp2,7 TDok. Istimewa / Krakatau Steel

Lebih lanjut, rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar hingga saat ini, yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar Rp423,1 miliar atau setara 27,7 juta dolar AS, Tranche B sebesar Rp6,5 triliun atau 430 juta dolar AS.

Kemudian pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun atau setara 260 juta dolar AS.

"Sedangkan utang Tranche C sebesar 1 miliar dolar AS baru akan jatuh tempo pada tahun 2025 dan 2027,” ucapnya. 

2. Capaian kinerja positif KRAS

Kas Kian Sehat, Krakatau Steel Bayar Utang Tranche B Senilai Rp2,7 T(IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Purwono menjelaskan, kinerja positif yang ditorehkan Krakatau Steel (KRAS) berkat restrukturisasi dan transformasi pada 2019, dan Krakatau Steel telah mencapai peningkatan kinerja yang signifikan.

KRAS pada 2020 laba bersih Krakatau Steel mencapai sebesar Rp351,3 miliar atau setara 23 juta dolar AS, dan kembali meningkat pada 2021 menjadi sebesar Rp947 miliar setara 62 juta dolar AS dan Rp1,2 triliun atau setara 82 juta dolar AS pada 2022.

Baca Juga: Gantikan Silmy Karim, Purwono Widodo Jadi Dirut Krakatau Steel

3. Tren peningkatan kinerja KRAS

Kas Kian Sehat, Krakatau Steel Bayar Utang Tranche B Senilai Rp2,7 TDok. Istimewa / Krakatau Steel

Ia menjelaskan tren peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari peningkatan pendapatan pada 2020 sebesar Rp19,8 triliun atau 1,3 miliar dolar AS, kemudian meningkat pada 2021 menjadi Rp32 triliun atau 2,1 miliar dolar AS dan Rp33 triliun yakni setara 2,2 miliar dolar AS pada 2022.

“Dengan kinerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Krakatau Steel dapat memenuhi kewajibannya dalam pembayaran utang. Ke depan pun kami optimistis akan dapat melunasi sisa utang sesuai yang telah direncanakan dan mempertahankan konsistensi dalam meningkatkan kinerja,” tutup Purwono.

Sebelumnya, anak usaha KRAS yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur telah resmi melakukan penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA), atau Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) melalui afiliasinya pada Senin, (27/2/2023).

Dengan total nilai transaksi sebesar Rp3,24 triliun disebut akan digunakan untuk pembayaran hutang Tranche B yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya