Laju Investasi Tak Sebanding dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Serapan tenaga kerja minim

Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengakui laju investasi saat ini naik tajam. Sayangnya, menurut Anies, hal itu tidak diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja, karena menunjukkan grafik penurunan.

"Investasi dari 2013 hingga 2022 meningkat. Pada 2013 sebesar Rp399 triliun menjadi Rp1.200 triliun di 2022. Jadi, investasinya meningkat tapi penyerapan tenaga kerjanya justru menurun," kata Anies dalam acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023).

1. Penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur menurun 44 persen

Laju Investasi Tak Sebanding dengan Penyerapan Tenaga KerjaIlustrasi tenaga kerja (IDN Times/Galih Persiana)

Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur menurun menjadi 44 persen. Sementara di sektor pertambangan yang menghasilkan realisasi investasi tinggi justru hanya menyerap 1 persen tenaga kerja.

"We need to change. Justru, kita harus mendorong sektor yang banyak menyerap tenaga kerja untuk mengalami peningkatan," tutur Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga: Jokowi Minta Investasi Asing Direm untuk Proyek IKN

2. Pertumbuhan ekonomi belum munculkan lapangan kerja

Laju Investasi Tak Sebanding dengan Penyerapan Tenaga KerjaIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Anies mengatakan pertumbuhan ekonomi yang dicapai RI selama ini belum mampu menyelesaikan pengangguran dan ketimpangan. Hal ini pun dinilainya masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. 

Bahkan, laju ekonomi yang terjadi di berbagai daerah juga memunculkan disparitas, misalnya Maluku Utara yang memiliki Produk Domestik Bruto Regional (PDRB) sebesar 22,94 persen. Namun, penurunan tingkat pengangguran terbuka hanya di bawah satu persen.

"Kita Alhamdulillah berhasil meningkatkan rata-rata pertumbuhan di atas enam persen. Tapi, ini tidak kemudian muncul menjadi lapangan pekerjaan yang setara. Kita menyaksikan di sini Maluku Utara itu PDB regionalnya 22,94 persen, tapi penurunan tingkat pengangguran terbuka hanya di bawah satu persen itu baru Maluku Utara," jelasnya. 

Anies pun menilai, masyarakat di banyak tempat hanya menjadi penonton tidak merasakan pertumbuhan ekonomi yang ada di kawasan itu.

Baca Juga: Anies Berharap MKMK Objektif demi Menjaga Marwah Mahkamah Konstitusi 

3. Realisasi investasi periode Juli-September capai Rp374,4 triliun

Laju Investasi Tak Sebanding dengan Penyerapan Tenaga Kerjailustrasi ekonomi (IDN Times)

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi periode Juli-September (kuartal III) 2023 yaitu senilai Rp374,4 triliun, meningkat sebesar 21,6 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022.

Realisasi investasi juga menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 516.467 orang. Lebih rinci, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp196,2 triliun atau 52,4 persen dari total investasi kuartal III 2023. Realisasi tersebut naik 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan 5,3 persen secara qtq.

Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6 persen dari total investasi di kuartal III 2023. Angka tersebut naik 28,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya