OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Solid

kinerja perekonomian global awal 2023 di atas ekspektasi

Jakarta,IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan hingga saat ini tetap solid dan terjaga. Hal itu diputuskan melalui Rapat Dewan Komisioner bulanan OJK pada Februari 2023.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan kinerja inetermeidasi jasa keuangan tetap tumbuh kuat. Itu berkontribusi mempertahankan kinerja ekonomi nasional di tengah tingginya ketidakpastian global.

"Rapat Dewan Komisioner bulanan OJK pada 22 Februari 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan tetap tumbuh kuat," kata Mahendra dalam konferensi pers Senin, (27/2/2023).

1. Laju ekonomi global terus membaik

OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap SolidKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar. (dok. Kementerian Luar Negeri)

Mahendra mengatakan, kinerja perekonomian global pada awal 2023 berada di atas ekspektasi, terutama di AS dan Eropa.

"Lebih khusus lagi untuk pasar tenaga kerja yang menunjukkan persisten kuat dan indikator sektor riil lainnya bergerak positif," ujarnya.

Selain itu, adanya reopening perekonomian Tiongkok juga turut meningkatkan optimisme bahwa resesi global yang diperkirakan akan terjadi tahun ini dapat dihindari.

Meski demikian ujar Mahendra, pengetatan moneter global diperkirakan akan terus berlanjut. Hal itu seiring dengan penurunan inflasi yang melambat.

"Selain itu harga komoditas yang terus turun perlu dicermati. Di tengah dinamika perekonomian global tersebut indikator perekonomian domestik terpantau tetap solid," ujarnya.

2. Inflow asing pacu penguatan IHSG

OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap SolidIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 14,52 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.053,66 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan pada pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen secara bulanan (month-to-date/mtd). Hal ini seiring investor non-resident yang membukukan inflow sebesar Rp3,38 triliun.

"Secara ytd, IHSG menguat tipis 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp162,8 miliar," kata Inarno menambahkan.

Sementara, di pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 0,04 persen (mtd) atau sekitar 1,53 persen secara tahunan (year-to-date/ytd) ke level 350,07. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp 84,2 miliar (mtd) dan Rp 177,2 miliar (ytd).

3. Non residen di SBN Outflow

OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap SolidIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, non-resident di pasar SBN mencatatkan outflow Rp5,82 triliun (mtd). Namun, secara tahunan membukukan inflow sebesar Rp 43,88 triliu

Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, namun demikian secara ytd masih menguat (turun) sebesar 12,66 bps.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya