OJK Ungkap Biang Kerok Kredit April Melambat 

Kredit per April hanya 8,08 persen (YoY)

Jakarta, IDN Times - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengatakan, perlambatan penyaluran kredit perbankan pada April 2023 disebabkan oleh faktor musiman.

Kredit perbankan pada April 2023 tumbuh 8,08 persen yoy, melambat bila dibandingkan dengan Maret 2023 yang sebesar 9,93 persen atau menjadi Rp6.464 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit modal kerja yang termoderasi menjadi 6,55 persen.

“Pada awal tahun memang selalu menurun. Secara historis, kredit perbankan per April itu turun bila dibandingkan Maret,” kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Mei 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: OJK Buka Suara soal 4 Dana Pensiun BUMN 

1. DPK merosot jadi 6,82 persen

OJK Ungkap Biang Kerok Kredit April Melambat ilustrasi aliran dana (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, secara mtm, kata dia, kredit modal kerja dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,55 persen dan 0,32 persen dengan kredit investasi terkontraksi 0,16 persen.

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April 2023 tercatat menurun menjadi 6,82 persen yoy. Kondisi ini menurun dibandingkan Maret 2023 sebesar 7,00 persen menjadi Rp7.996 triliun. Hal ini utamanya didorong penurunan pada tabungan.

Kemudian, sisi likuiditas industri perbankan pada April 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.

Hal ini tercermin dari Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 118,25 persen dan 26,58 persen.

"Meskipun menurun, namun masih jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,78 persen dan NPL gross 2,53 persen," ucapnya.

Baca Juga: Berperan Penting di Pasar Modal, Investor Ritel Dibahas OJK Sedunia

2. Stimulus COVID-19 pengaruhi penyaluran kredit

OJK Ungkap Biang Kerok Kredit April Melambat Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain faktor musiman, faktor lain yang menyebabkan perlambatan penyaluran kredit perbankan adalah permintaan kredit yang pertumbuhannya masih terbatas.

Dian menambahkan, pencabutan stimulus COVID-19 juga menjadi faktor perlambatan karena menyebabkan adanya ketidakpastian terhadap risiko kredit.

Baca Juga: Bos OJK Waspadai Dampak Ketidakpastian Global ke Sektor Jasa Keuangan  

3. OJK optimistis penyaluran kredit tetap kuat

OJK Ungkap Biang Kerok Kredit April Melambat ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Meski begitu,  OJK tetap optimistis penyaluran kredit pada tahun ini akan tetap sesuai proyeksi, yakni tumbuh sebesar 10 persen. Optimisme tersebut didukung oleh program pemulihan ekonomi usai pandemi.

Dian juga yakin pertumbuhan kredit perbankan akan turut diiringi oleh kualitas aset yang terkendali.

Baca Juga: Rekam Jejak 6 Calon Dewan Komisioner OJK yang Lolos Tahap 4

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya