Sentimen AS Bikin Rupiah Ambles ke Level Rp15.010 per Dolar

Data ekonomi AS membaik picu rupiah melemah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah semakin melemah di level Rp15.010 per dolar AS, pada pembukaan perdagangan, Rabu (31/5/2023) pagi.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah melemah hingga 25 poin atau 0,17 persen dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan, Selasa, 30 Mei 2023 yang berada pada level Rp14.985 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Moncer Lagi, Menguat ke Level Rp14.943 per Dolar AS Pagi Ini

1. Rentetan data ekonomi AS, picu rupiah melemah hari ini

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, menilai kurs rupiah berpeluang melemah atas dolar AS hari ini. Hal itu lantaran data ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan inflasi juga masih mengalami kenaikan.

"Dengan rentetan data ekonomi AS yang terus membaik belakangan ini, ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan kembali menaikan suku bunga acuannya meninggi. Ekonomi yang membaik bisa memicu inflasi lebih tinggi," ucapnya kepada IDN Times, Rabu (31/5/2023). 

Sebagai informasi, inflasi di AS yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) mengalami kenaikan dari perkiraan sebelumnya. 

Angka inflasi PCE AS pada April naik ke 4,4 persen (yoy), dari posisi bulan Maret 4,2 persen (yoy). Sementara itu, Indeks PCE inti pada bulan April naik tipis menjadi 4,7 persen (yoy) dari perkiraan sebelumnya 4,6 persen (yoy).

Baca Juga: Ada Gerakan Dedolarisasi, LPS: Dolar AS Tetap Paling Stabil

2. The Fed diprediksi bakal naikkan suku bunga acuan pada Juni

Ariston menjelaskan, berdasarkan survei CME FedWatch Tool, sebanyak 61,9 persen probabilitas memiliki ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan Juni. Sementara itu, ada sebanyak 38,1 persen yang berekspektasi tidak ada perubahan.

"Padahal seminggu sebelumnya, yang berekspektasi tetap, lebih tinggi persentasenya dibandingkan yang mengharapkan naik," ungkapnya. 

Lebih lanjut, survei tingkat keyakinan konsumen AS bulan Mei menunjukkan kenaikan melebihi ekspektasi. Tingkat keyakinan konsumen ini bisa mengindikasikan bahwa konsumen AS tidak menahan diri melakukan pembelian dan ini bisa memicu kenaikan inflasi lagi.

"Selain itu, pelaku pasar ternyata masih mengkhawatirkan voting kesepakatan batas utang AS yang akan berlangsung di Kongres, kalau-kalau tidak memenuhi harapan pasar. Ini juga mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset aman dolar AS," tegasnya. 

Baca Juga: Rupiah Balik Arah, Makin Dekat ke Rp15 Ribu per Dolar AS

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.000 hingga Rp15.050 per dolar AS,  dengan support di kisaran Rp14.950 per dolar AS," tutupnya. 

Baca Juga: Telkom Rombak Direksi dan Komisaris, Ini Daftarnya!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya