Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka Soal Akun Bot

Elon menyebut Twitter memiliki kurang dari 5 persen

Jakarta, IDN Times - Konglomerat perusahaan teknologi, Elon Musk, menantang CEO Twitter Parag Agrawal berdebat secara terbuka mengenai persentase akun bot di Twitter. Hal ini diungkapkan Elon lewat cuitannya, Sabtu (6/8/2022).

“Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat terbuka tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!,” kata Elon dalam unggahannya.

1. Elon Musk melakukan jajak pendapat

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka Soal Akun BotCEO Tesla, Elon Musk (instagram.com/elonmusk)

Selain itu, Elon juga melakukan jajak pendapat menanyakan apakah Twitter benar-benar memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu.

Sebelumnya, Elon Musk mengatakan Twitter dapat memberikan metode pengambilan sampel sebanyak 100 akun. Selain itu, twitter juga dapat mengonfirmasi bahwa akun itu nyata.

“Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak,” terangnya.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Trending Twitter Usai Baim Wong Daftarkan ke HAKI

2. Elon menuduh Twitter membohongi statistik

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka Soal Akun BotPinterest.com

Sebelumnya, Elon Musk ingin membeli saham Twitter merasa ditipu. Dikutip dari The Verge, Minggu (7/8/2022), dokumen dari kubu Elon Musk ini mengklaim Twitter berbohong mengenai statistik yang mencerminkan jumlah pengguna aktif dan jumlah bot.

"Tindakan ini (pembatalan) muncul dari pernyataan keliru Twitter kepada pihak Musk mengenai kondisi perusahaan dan metrik utama yang dipakai Twitter untuk mengevaluasi jumlah pengguna di platformnya," kata dokumen pihak Elon Musk.

3. Pihak Elon Musk lakukan negosiasi

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka Soal Akun BotLogo Twitter (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam dokumen itu disebutkan juga kalau pihak Elon bernegosiasi untuk membuktikan kebenaran pengungkapan Twitter pada SEC. Namun, pengungkapan tersebut jauh dari kebenaran.

"Sebaliknya, (pengungkapan) mengandung banyak kesalahan representasi atau kelalaian material yang mendistorsi nilai Twitter dan penyebabkan Pihak Musk setuju untuk mengakuisisi perusahaan dengan harga yang lebih tinggi," ujarnya.

Twitter pun telah merilis tanggapan poin per poin yang mencakup tentang klaim di dokumen kubu Elon Musk.

Baca Juga: Laba Kuartal II-2022 Anjlok, Twitter Salahkan Elon Musk

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya