John Riady: Retail Online dan Offline Akan Berdampingan di Masa Depan

Indonesia masih punya peluang besar di bisnis teknologi

Jakarta, IDN Times - CEO Lippo Karawaci & Direktur Lippo Group, John Riady mengatakan, Indonesia menjadi peluang yang besar dalam perkembangan bisnis teknologi. 

Dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 by IDN Media, dengan tema diskusi Innovation in the Fast Track, John memberi gambaran peluang pasar retail online di Indonesia.

 “Bisnis yang dapat memberi value tinggi adalah bisnis yang dapat memecahkan masalah. Jadi saya ga percaya bisnis online melawan offline,” kata John, di Hotel Westin Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: CEO Blibli: Omnichannel Masa Depan Ritel Pascapandemik

1. Berkaca pada China

John Riady: Retail Online dan Offline Akan Berdampingan di Masa DepanManaging Partners East Ventures Roderick Purwana dan CEO Lippo Karawaci & Direktur Lippo Group, John Riady dengan tema diskusi Innovation in the Fast Track, di Fortune Indonesia Summit 2022. (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Dia lebih lanjut mencontohkan, di negara China saja yang notabene sudah melek teknologi, total retail marketnya terbagi menjadi 30 persen online, 60 persen modern retail dan 10 persen pasar tradisional.

Sementara di Indonesia, paling besar adalah tradisional kira-kira 60 persen. Retail modern 30 persen dan sisanya online 10 persen.

“Jadi saya percaya Indonesia kayaknya sih mengarah ke sana, tentu pertumbuhan paling besar adalah online,” ujar John.

Baca Juga: Ekspor RI di April 2022 Tembus US$27,32 Miliar, Tertinggi ke China 

2. Retail Indonesia juga bisa tumbuh seperti China

John Riady: Retail Online dan Offline Akan Berdampingan di Masa DepanFortune Indonesia Summit 2022 (IDN Times/Herka Yanis)

Dengan asumsi tersebut, John mengaku yakin pertumbuhan retail modern di Indonesia juga akan naik di angka 50 hingga 60 persen. Dia juga tak menampik apabila pasar tradisional mungkin akan bergeser menjadi lebih modern.

Namun, karakteristik orang Indonesia dinilai masih mampu memberikan peluang bahwa berjualan retail secara offline tetap diminati.

“Mereka sadar, konsumen tak hanya ingin dilayani secara daring tetapi juga offline. Saya percaya di negara seperti Indonesia ini ada land of opportunity. Banyak sekali peluang-peluang,” terang dia.

Baca Juga: Retail-Retail Kece yang Akan Hiasi Stasiun MRT

3. Teknologi adalah bisnis yang value-nya bisa tumbuh 1.000 kali lipat selama 8 tahun

John Riady: Retail Online dan Offline Akan Berdampingan di Masa DepanOpening acara Fortune Indonesia Summit 2022 pada Rabu (18/5/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

John juga menyebut, bisnis di bidang teknologi memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan. Dia menuturkan, tujuh tahun yang lalu tepatnya pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia kira-kira hanya Rp 1 triliun.

Akan tetapi saat ini, dengan kurun waktu 8 tahun, value semua perusahaan teknologi itu berubah menjadi kira-kira Rp1.000 triliun. Ini menjadi contoh bahwa teknologi adalah sektor bisnis yang mampu tumbuh 1.000 kali lipat dalam waktu yang cukup singkat.

“Value dari seluruh perusahaan teknologi di Inodnesia kira-kira Rp 1 triliun, fast forward 8 tahun nilainya kira-kira Rp 1.000 triliun. Dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1.000 triliun, sebuah sektor yang tumbuh 1.000 kali lipat dalam waktu delapan tahun. Sehingga ini sektor terbesar dan ini baru titik awal,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya