Jumat Sore, Dolar AS Tertahan di Level Rp16.140

Menguat setelah sempat mengamuk di awal pekan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang perdagangan akhir pekan terus bertenaga. Jumat sore (27/3), rupiah ditutup di level Rp16.140 per dolar AS atau menguat 165 poin.

Rupiah sempat terperosok hingga nyaris menyentuh angka Rp17.000 per dolar AS pada perdagangan di awal pekan, sehingga Bank Indonesia harus terjun untuk menstabilkan pasar uang.

1. Intervensi Bank Indonesia di pasar capai Rp300 triliun

Jumat Sore, Dolar AS Tertahan di Level Rp16.140IDN Times / Auriga Agustina

Otoritas moneter menyuntikkan dana hingga Rp300 triliun, di antaranya untuk pembelian Surat Berharga Negara yang dilepas investor asing.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (24/3) lalu, untuk pembelian SBN yang dilepas asing di pasar sekunder angkanya mencapai Rp168,2 triliun.

"Ini adalah SBN yang dilepas oleh asing, dan kami dari Bank Indonesia melakukan pembelian, dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah," ujarnya.

Intervensi yang dilakukan Bank Indonesia tersebut melalui spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), maupun pasar sekunder.

"Kami pastikan bahwa BI terus berada di pasar memantau secara baik dan intervensi atau menstabilisasi nilai tukar diperlukan yang diperlukan baik melalui tunai atau spot , DNDF, maupun juga melalui pembelian SBN dari pasar sekunder," ucapnya.

Selain itu, BI juga menetapkan Repo yang dilakukan perbankan kurang lebih Rp55 triliun dan dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) awal tahun, maupun yang akan berlaku di April ini sekitar Rp 75 triliun.

2. Stimulus AS hentikan amukan dolar

Jumat Sore, Dolar AS Tertahan di Level Rp16.140Twitter/realDonaldTrump

Amukan dolar AS mulai terkendali setelah Gedung Putih dan Senat AS telah menyetujui serangkaian stimulus senilai $2 triliun. Inilah yang membuat mata uang dunia mulai menguat terhadap dolar AS. Investor memuji kecepatan persetujuan di Negeri Paman Sam itu.

Stimulus tersebut antara lain memberikan peningkatan tunjangan pengangguran, pembayaran langsung kepada pembayar pajak dan pendanaan untuk bisnis yang sangat terpukul akibat wabah COVID-19.

Sebelumnya The Federal Reserve mengumumkan serangkaian program stimulus moneter baru untuk membendung kemunduran ekonomi akibat dampak wabah virus corona.

Bahkan The Fed membeli obligasi korporasi, talangan pinjaman langsung kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan, serta rencana pemberian kredit untuk UKM di Amerika Serikat. The Fed juga menyatakan akan meningkatkan pembelian sekuritas sebesar yang dibutuhkan untuk menstabilkan pasar keuangan.

3. Stimulus pemerintah RI efek wabah virus corona

Jumat Sore, Dolar AS Tertahan di Level Rp16.140IDN Times / Auriga Agustina

Sementara di dalam negeri, pemerintah Indonesia ikut mengeluarkan stimulus, seperti penundaan cicilan dan pemberian 'gaji' untuk pekerja informal dan non informal. Menkeu Sri Mulyani pun menyampaikan empat insentif bagi wajib pajak yang akan mulai berlaku 1 April 2020, sehingga pasar mendapat energi baru.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya