Mengenal OGWE, Platform Khusus Pertemukan UMKM Perempuan dan Investor

OGWE yang digodok WiBAC B20 akan diluncurkan 22 Agustus 2022

Jakarta, IDN Times - Jika tak ada aral melintang, 22 Agustus 2022 ini, B20 WiBAC akan meluncurkan One Global Women Empowerment (OGWE), platform khusus yang menjadi wadah pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah perempuan. Platform ini akan menjadi tempat pembelajaran, sekaligus pertemuan antara pelaku usaha dengan investor dari negara-negara yang tergabung dalam G20.

Menurut Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani Widjaja, platform ini merupakan langkah konkrit B20 WiBAC untuk memudahkan perempuan UMKM di Indonesia mengembangkan bisnisnya secara global. Jadi, bukan sekadar rekomendasi kebijakan seperti presidensi-presidensi sebelumnya. "Kita agak beda, harus ada hasil yang konkrit, OGWE akan jadi outcome," katanya di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

OGWE nantinya bakal menjadi laboratorium bagi perempuan-perempuan yang akan memulai usaha dan wadah bagi pengusaha UMKM yang sudah eksis untuk meningkatkan kelasnya. Karenanya, ia berharap platform ini juga bisa dikembangkan dan dilanjutkan oleh India dan Brazil yang akan menjadi negara presidensi selanjutnya. "Kita harus memanfaatkan ajang ini, tidak hanya OGWE tapi juga momentum untuk menarik investasi buat Indonesia. Di sini peran B20 sangat penting, saat investor datang fokusnya tidak hanya pada perusahaan besar, tapi juga usaha menengah kecil," kata Shinta.

Chair B20 WiBAC Ira Noviarti menambahkan, OGWE sengaja dibentuk untuk mempercepat keterlibatan perempuan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. "Mungkin kalau ngebayanginnya seperti bagaimana mempertemukan orang yang membutuhkan dan orang yang bisa memberikan bantuan. Karena banyak perusahaan atau organisasi yang memiliki inisiatif yang baik tapi gak ketemu," kata Ira.

1. Lima hal yang akan didapat UMKM dari OGWE, ada pendanaan juga

Mengenal OGWE, Platform Khusus Pertemukan UMKM Perempuan dan InvestorB20-G20

Baca Juga: Perkuat Rekomendasi Kebijakan, TF ESC B20 Tambahkan Target Kinerja

Ira menjelaskan ada lima hal yang nantinya akan didapat pelaku UMKM perempuan yang di Indonesia jumlahnya mencapai 65 persen dari total UMKM yang ada saat ini. Pertama, kemampuan digital, di mana OGWE akan memberikan akses pelatihan digital platform kepada pengusaha perempuan. Kedua, berbagi pengetahuan, karena saat ini masih banyak pelaku usaha yang sulit mendapatkan akses pengetahuan untuk mengembangkan usahanya.

"Kita berharap OGWE ini bisa mempertemukan siapa yang ingin memberi pengetahuan dan siapa yang membutuhkan," katanya. Bisa saja melibatkan dua negara, misal industri kerajinan tangan Indonesia dan India, di mana pengusaha di tanah air bisa mendapatkan informasi terkait kesamaan bisnis mereka dengan pengusaha di India. Mereka juga bisa sama-sama mengakses informasi terkait program-program yang sukses dilaksanakan, sehingga pengusaha UMKM ini bisa mengaplikasi strategi pengembangan usahanya lewat informasi yang didapat.

Ketiga, pendanaan dan investasi. "Ini merupakan hal penting, karena kalau gak ada pendanaan dan investasi gak bisa jalan. Ini yang harus kita pastikan, agar bisa meng-anable dana tersebut yang bisa dari macam-macam. Bisa dari perusahaan seperti Unilever Indonesia, Tokopedia, Grab atau organisasi non profit. Kebayang kalau ini bisa dilakukan berapa banyak perempuan yang terdampak pada kehidupannya," kata Ira yang juga President Director Unilever Indonesia.

Dua hal terakhir adalah dukungan teknis dan kebijakan yang mendukung. Hal ini tidak mudah, karena akan ada perbedaan antarnegara sehingga harus ada platform yang mempermudah semuanya.

2. Sudah 18 perusahaan dan organisasi yang bergabung, ada Unilever Indonesia dan Tokopedia

Mengenal OGWE, Platform Khusus Pertemukan UMKM Perempuan dan InvestorIlustrasi UMKM

Saat ini, sedikitnya sudah ada 18 perusahaan dan organisasi yang berkomitmen bergabung dalam OGWE. Deputy Chair B20 WiBAC Nurdiana Darius mengungkapkan antara lain Unilever Indonesia, Tokopedia, Grab, Bukalapak, Emtek, UN Women, Deloitte sebagai knowledge partner, HM Sampoerna, Amarta, dan beberapa perusahaan dari Turki dan Amerika Serikat.

Perusahaan-perusahaan ini, kata Ade, panggilan Nurdiana, kebanyakan memiliki visi yang sama. Ade mencontohkan bagaimana Unilever memiliki kesamaan visi dengan Tokopedia, sehingga akhirnya menjalin kerjasama untuk menjalankan program di beberapa tempat, termasuk di OGWE, di antaranya juga menyangkut pendanaan.

"Jadi intinya OGWE ini gotong royong. Begitu pula dengan Emtek, Grab, dan Bukalapak yang memiliki pemikiran, gotong royong. Jadi OGWE ini gotong royong secara global. Bukan di Indonesia saja. Insya Allah kalau kita bisa gotong royong secara global, kita bisa dapatkan US$28 triliun GDP gross, dengan kehadiran perempuan di skala global," katanya.

Di antara perusahaan-perusahaan ini nantinya akan bergotong royong dalam unsur pendanaan, sharing pengetahuan, kepemimpinan, dan sebagainya dalam skala global, sehingga UMKM lokal bisa naik kelas ke level internasional. Inilah, kata Ade, yang membedakan OGWE dengan funding lainnya.

"Selama ini memang tidak bisa dipungkiri banyak suplai investasi di luar sana, tapi mereka susah mendapatkan benefit sharingnya yang tepat sasaran, dan program yang pragmatis gak hanya riset. Platform ini diharapkan bisa benar-benar menemukan, semacam mak comblang antara marketplace. Siapa yang memerlukan dan yang ingin support dipertemukan. Nanti praktiknya OGWE yang akan mencarikan investor yang cocok atau lembaga yang pas terkait literasi, sehingga jadi lebih tepat sasaran," kata Ade.

Menambahkan Ade, Ira berharap perusahaan-perusahaan global yang tergabung dalam G20 bersedia bergabung dalam OGWE. Sedikitnya ada 125 perusahaan yang berada di B20, jumlahnya akan mencapai sekitar 500-an jika digabung dengan taskforce-taksforce lain yang ada di G20. "Jadi ini aset yang luar biasa. Bayangkan jika UMKM kita berkolaborasi dengan Brazil, dan negara lain. Jadi yang US$28 triliun itu gak impossible," kata Ira.

3. Cara kerja OGWE

Mengenal OGWE, Platform Khusus Pertemukan UMKM Perempuan dan InvestorChair of B20, Shinta Kamdani dan Chair of B20 Women in Business Action Council, Ira Noviarti (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Nantinya, menurut Ade, OGWE akan membangun sekretariat khusus berlevel internasional. Terkait sistem kerja, OGWE akan langsung bekerjasama dengan jaringan-jaringan enterpreuner yang ada di Indonesia. Misalnya, Womenpreaneur Indonesia Network (WIN) yang menaungi sekitar 100 ribu UMKM. Dari semua UMKM yang tercatat di WIN, khususnya UMKM Perempuan akan dicek berapa persen yang memerlukan pendanan, berapa banyak yang membutuhkan literasi digital dan literasi lainnya.

"Nanti OGWE bisa mencarikan mitra OGWE, atau perusahaan yang benar-benar punya misi untuk mengisi digital literacy, financial literacy, enterpreneur literacy. OGWE mencari dan menjahit solusinya, sehingga lebih cepat. Ini salah satu contoh," kata Ade.

OGWE ditambahkan Ira, juga menyiapkan pemimpin-pemimpin perempuan dengan memperkecil gap. Karenanya Ira berharap perusahaan-perusahaan besar yang memiliki misi yang sama bisa bergabung dalam platform ini.

"Di OGWE kita bisa belajar dari negara yang stepnya bisa lebih depan, training seperti apa, ledearship seperti apa, kalau misalkan ada perusahaan, misal Apple, kalau bisa melakukan sesuatu bisa kita tarik, the reach yang dilakukan bisa masif dan tak hanya di satu negara saja," katanya.

Baca Juga: Forum B20-G20 Indonesia Bakal Bahas Rekomendasi Transformasi Digital  

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya