Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022

Investasi untuk Energizing The Nation

Balikpapan, IDN Times – Nicke Widyawati dikelilingi puluhan karyawan termasuk mitra kerja asing di lokasi Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina di Balikpapan, Sabtu 8 Januari 2022 lalu. Ini kali kedua direktur utama PT Pertamina itu berkunjung ke salah satu proyek strategis energi nasional yang dikelola badan usaha milik negara (BUMN) tersebut. Nicke didampingi direktur utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono, mengecek detail perkembangan RDMP Balikpapan yang sudah mencapai 47 persen pada Januari 2022. Melampaui target.

Gerakan Nicke, salah satu dari 100 perempuan berpengaruh di dunia versi Majalah Fortune itu, lincah dan gest. Berbalut seragam alat pelindung diri (APB) Pertamina, dia mengecek detail perkembangan termasuk gudang di wilayah Karingau yang dipenuhi jutaan alat yang akan dirakit di RDMP. “Luar biasa ya, ini kita harus belajar manajemen logistiknya,” ujar Nicke, yang terus dipandu manajer proyek dari pihak mitra dalam kerjasama operasi dengan Hyundai Korea Selatan. Bruce Lee, manajer asal Korea, menjelaskan perkembangan proyek senilai lebih dari Rp100 triliun itu.

Pagi harinya, Nicke yang mengajak sejumlah pemimpin redaksi media massa dari Jakarta, sudah siap untuk jalan pagi pukul 05.30 wita, di kawasan perumahan pegawai Pertamina di sana. Padahal malam sebelumnya sampai cukup larut dia masih berkegiatan, termasuk memberikan paparan setelah acara makan malam.

“Energizing You,” itu jawaban Nicke, yang merayakan ulang tahun ke 54 tahun di Desember 2021, saat ditanya dua kata yang menggambarkan apa tujuan utama Pertamina. Acara itu sendiri dikemas dengan judul “Energizing Your Future”.

November 2021 dalam acara Konferensi Perubahan Iklim (COP) 26 di Glasgow, Skotlandia, Nicke menyampaikan pesan yang sama. “Pertamina menyeimbangan pentingnya mendukung upaya atasi perubahan iklim (climate change) dengan prinsip memastikan ketahanan energi, aksesibilitas energi, dan keterjangkauan harga energi dengan keberlanjutan perusahaan. Kami akan beroperasi dengan cara yang berbeda,” ujar lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Jumat malam 7 Januari 2022, Nicke menjelaskan arah kerja dan target Pertamina di tahun 2022. Ada tiga fokus dan enam tujuan (goal). Berikut paparan Nicke secara lengkap.

Baca Juga: Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern 

1. Soal tiga fokus yang harus dilakukan Pertamina di tahun 2022

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Ada tiga hal yang harus dilakukan Pertamina, ini pararel. Ketiganya sama penting. Pertama, kita tetap harus meningkatkan performance, layanan, kinerja pada bisnis oil and gas. Ini existing bisnis, karena sampai hari ini demand oil and gas masih menjadi yang terbesar. Walaupun semua orang di dunia sudah bicara tentang transisi energi. Tapi faktanya hari ini masih didominasi oil and gas. Dan kalau kita lihat di dalam grand strategy energi pemerintah, sampai 2050 porsi dari oil and gas memang secara persentase menurun dari hari ini 32 persen ke 20 persen, tapi volume akan meningkat lima kali lipat dari 2020 ke 2050. Dari hampir 200 billion oil equivalent akan meningkat lima kali lipat di 2050. Secara volume masih besar.

Oleh karena itu fokus pertama adalah me-maintain dan mengembangkan, karena pemerintah melihat peningkatan targetnya dari hari ini 700 ribu barel akan ditingkatkan menjadi 1 juta barel per hari.

Fokus yang kedua adalah mulai melakukan transisi energi dari fossil fuel energy ke new and renewable energy. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus meningkatkan gas dalam fuel mixed kita karena gas ini jadi transisi antara fossil fuel ke arah renewable energy.
Apa yang kita lakukan untuk mengembangkan gas? Gas itu tidak mudah transportasinya, tidak seperti BBM. Kalau BBM bisa pakai darat, pipa, laut. Gas gak bisa. Gas hanya bisa pakai pipa.

Tapi kalau untuk tranportasi lainnya ini harus digasifikasi dulu, harus dijadikan LNG dulu. Jadi infrastruktur yang difokuskan. Jadi fokus yang kedua adalah membangun infrastruktur gas agar transisinya smooth dari fossil energy ke renewable energy.

Fokus ketiga mulai mengembangkan ke renewable energy. Ini sesuatu yang sama sekali baru. Pertamina di sisi ini ada energi geothermal, panas bumi, tapi yang lain belum. Kita harus sama, kita kembangkan jadi prioritas.

2. Soal lahirnya enam subholding Pertamina untuk melaksanakan tiga fokus kerja

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Oleh karena itu kita harus memecah organisasi ini agar ketiga fokus, ketiga-tiganya bisa dijalankan secara paralel dengan prioritas yang sama. Oleh karena itu kita kemudian sesuai dengan perintah pemegang saham, kita melakukan restrukturisasi dengan membentuk enam subholding. Subholding pertama adalah subholding hulu, jadi yang bertugas untuk melakukan tugas pertama adalah subholding hulu, subholding Refinery and Petrochemical, dan juga subholding integrated marine logistic dan subholding Commercial and Trading (C&T).

Untuk yang kedua, yang membangun infrastruktur gas adalah subholding gas. Ketiga, yang untuk mengembangkan renewable energy adalah Subholding Pertamina Power & NRE , atau New and Renewable Energy. Dengan struktur demikian, kalau ditanyakan Pertamina holding ngapain?

Pertamina Holding berperan sebagai:

Pertama, kita harus memastikan bahwa penugasan pemerintah berjalan karena semua pada khawatir setelah jadi subholding, masing-masing punya profit and losses sendiri, neraca sendiri, cash flow sendiri, semuanya cari aman sendiri. Cari profit sendiri. Maka holding memastikan ini, bahwa setelah dilakukan restrukturisasi justru kita akan melakukan efisiensi, dengan meningkatkan pelayanan. Sekarang dompetnya sendiri-sendiri, gak bisa saling subsidi seperti dulu.

Kedua, penugasan-penugasan seperti BBM satu harga, ini harus tetap berjalan.

Ketiga, penugasan untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ini kita kendalikan di holding. Secara umum fungsi holding sebagai integrator, jadi masing-masing direktur di holding menjadi integrator, mengintegrasikan anak-anak ini agar tidak lari kejauhan. Lari-lari... ditarik lagi. Saya ini seorang ibu, selalu menggunakan filosofi ibu-ibu untuk mengelola perusahaan.

Jadi, itu mengapa restrukturisasi kita percepat.Kita harus mempercepat supaya tiga fokus kerja hal bisa berjalan. Bayangkan kalau masih satu badan besar kita hanya fokus ke nomor satu saja, nomor dua dan tiga tidak akan ter-handle karena kita semua sibuk dengan operasional harian.

Karena itu kita mencanangkan enam goals atau tujuan Pertamina di tahun 2022

3. Mendorong ESG dan program energi ramah lingkungan, go collaborative

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Program yang dibeberkan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Oleh karena itu kemudian kita di holding mendorong juga dari sisi lingkungan dan governance. Bagaimana kita meningkatkan itu. Karena di awal tahun 2021 setelah pertama kali kita melakukan pengukuran Environmental, Social and Governance (ESG) rating kita, jelek banget. Masuk dalam kategori high-risk. Setelah kita potret, kita langsung mengontrol, masing- masing subholding bagaimana memberikan kontribusi terhadap menurunkan karbon emisi.

Kita ingin ikut target pemerintah bagaimana di 2030 kita turunkan 29 persen atau 41 persen dengan dukungan dari internasional dan di tahun 2060 menjadi nett zero gas emission. Itu Februari, sampai Oktober 2021, dalam waktu delapan bulan kita bisa menggerakkan orang-orang yang sebetulnya sudah mulai tapi bisa lebih lagi.

Jadi yang memberikan kontribusi paling besar adalah dari Pak Djoko (Djoko Priyono, Dirut PT Kilang Pertamina Internasional) dari kilang. Kilang memproses yang namanya gas suar, flare, dengan flaring system. Ini yang dilakukan. Diproses lagi. Yang biasanya dibuang, kita proses lagi. Dalam waktu delapan bulan, 5 juta ton karbon emisi CO2 berhasil diturunkan oleh Pak Djoko. Jadi bagus sekali.

Kedua, setelah mulai pertengahan 2020 kita melakukan program Langit Biru, bagaimana edukasi masyarakat untuk berpindah dari RON 88 ke RON 90, dan alhamdulillah itu memberikan kontribusi luar biasa. Di akhir tahun 2021 kita menghitung, penurunan karbon emisi dari program itu adalah 12 juta ton. Ini besar sekali. Inilah yang menjadikan tema besar go sustainable. Kita membuat program-program yang sejalan dengan pemerintah dalam nett zero emission.

Berikutnya, secara governance kita juga harus memperbaiki, oleh karena itu kita kerjasama dengan semua pihak, dengan aparat penegak hukum, dengan audit negara dan sebagainya, untuk mengawal proses kegiatan bisnis Pertamina agar sesuai Good Corporate Governance (GCG).

Ketiga, good product, apa yang mau kita lakukan. Karena apa yang kita kerjakan besar dan masif. Oleh karena itu tidak mungkin Pertamina kerjakan sendiri, perlu kerja sama. Pertama kita buat dulu yang tadi, anak-anak subholding harus kompak satu sama lain, harus sama-sama mendukung ketargetannya.  

Oleh karena itu program go sustainable dikerjakan di dalam grup dengan target fuel mixed minimal 25 persen dari new renewable energy, maka subholding-subholding bekerja sebesarnya seperti membangun Pembangkit Listrik TenagaSurya (PLTS), Di Bontang, di Dumai, di Cilacap, Balongan. Kita juga bangun di Rokan. Yang tadinya menggunakan elpiji, kita ganti dengan gas.

Jadi ini sebelum kolaborasi dengan pihak luar, kita kompak dulu di dalam, saling dukung sesuai dengan kompetensinya. Kedua, membuka kerjasama dengan pihak luar yang punya teknologi dan yang pasar di luar. Karena ini kaitannya dengan go global, kalau mau go global kita gak mungkin sendirian. Bisa sih, tapi lama. Kalau mau cepat gandeng yang ada di pasar dan saling kolaborasi untuk masuk pasar global.

Indonesia punya sumber daya alam yang sangat besar, tapi kenapa malah terjadi krisis energi, kemudian, impor juga tinggi sehingga current account defisit masih besar. Gimana kita bisa berikan solusi atas tingginya impor elpiji yang masih 70 persen diimpor dengan batubara yang ada di dalam negeri dengan coal gasification. Ini yang harus kita lakukan. Orang boleh mengatakan, batubara kotor dan sebagainya. Tapi dengan teknologi bisa bersih. Dari hasil penelitian kita kalau DME (jenis alternatif bahan pengganti LPG Dimethyl Ether) batubara kalau dibakar untuk memasak, karbon emisi lebih rendah daripada elpiji. Teknologi penting. Kita membuka diri kolaborasi dengan pemilik teknologi yang sudah proven. Terbukti.

Termasuk B100, memproses Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel. Kita sudah ada B30, tapi sebetulnya secara kompetensi, secara kesiapan teknologi ini bisa sampai B100 dan memang kita sudah memproduksi 1.000 barel per hari di Dumai dan di akhir tahun ini akan tambah tiga ribu barel di Cilacap. Lalu tambah tiga ribu barel lagi di Cilacap juga.Dan tahun berikutnya menambah dua ribu barel di Plaju.

Jadi kita sudah punya roadmap seperti itu, bagaimana kita memproses CPO kita yang berlimpah, dan batubara yang banyak di perut bumi Indonesia.

Itu adalah go collaborative.

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Wawancara Khusus Bersama Dirut Pertamina Nicke Widyawati 

4. Mendukung keberlanjutan perusahaan Pertamina lewat go sustainable

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Kaitannya dengan go sustainable, ada proses yang kita lakukan, karbon emisi yang saat ini masih ada di udara ini harus dikurangi, caranya kita captured dan inject ke dalam perut bumi, dan ini bisa menjadi IOR. Jadi CO2 IOR ini bisa meningkatkan produksi dari oil and gas yang masih ada di bawah tanah bisa didorong ke atas dengan CO2 IOR, di-inject, atau setelah itu bisa juga disimpan. Makanya namanya carbon capture utilisation and storage (CCUS) teknologinya ini yang kita kerjasama dengan Exxon.

Yang menarik, selama ini yang kita tahu yang namanya eksplorasi kita sebut eksplorasi konvensional. Sekarang ada non konvensional. Unkonvensional ini adalah sudah dilakukan Amerika, yang membuat Amerika di tahun 2010, yang tadinya nett importer jadi nett exporter. Itulah unconventional exploration kita kenal dengan shale oil and shale gas. Bagaimana mereka melakukan itu, bisa menghasilkan oil and gas yang akhirnya membuat mereka berjaya, sekarang ekspor ke mana-mana. Itu akan kita lakukan juga dengan bekerjasama dengan pemilik teknologi yang sudah proven dengan perusahaan Amerika untuk membangun ini.

Karena kita punya potensi dengan reservoir-reservoir, cadangan yang kita miliki.
Kalau kita mau membuka diri dan berkolaborasi, kita harus meningkatkan kinerja kita.

5. Soal keinginan melakukan proses kerja go productive and efficient

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Program yang dibeberkan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Karena kita tahu tantangan ke depan. Kalau sekarang kan Pertamina ini monopoli ya di BBM, ke depan karena BBM sudah menurun dan kita masuk alternatif energi lain, maka monopoli sudah tidak ada lagi, kita harus siap bertarung secara free fire competition, maka kuncinya adalah efisiensi, selain tentunya pelayanan dan kualitas produk agar masyarakat loyal dengan produk Pertamina. Untuk itu, maka produktivitas juga perlu ditingkatkan.

Beberapa kilang akan ditingkatkan. Salah satunya kilang Balikpapan. Kita tahu Balikpapan dibangun 1922, Dumai Plaju dibangun 1917 kalau tidak salah, jadi ini barang sudah sepuh. Bagaimana mau produktif? Bagaimana mau efisien? Kualitas produk Euro 2, padahal Euro 2 di banyak negara sudah ditinggalkan. Oleh karena itu, kita harus melakukan improvement terhadap kilang-kilang yang ada. Misalnya yang kita lihat proyek RDMP Balikpapan. Kilang yang ada kita tingkatkan kapasitasnya, kita tingkatkan kualitas produknya dari Euro 2 ke Euro 5. Produksinya yang tadinya 260 ribu barel per hari akan meningkat 360 ribu barel per hari.

Orang boleh mengatakan proyek Pertamina gak ada yang jalan. Besok bapak ibu bisa melihat langsung bagaimana kita bekerja keras, siang malam, walah dalam kondisi COVID-19, kita bangun. Karena apa? Karena tugas kita untuk menciptakan kemandirian energi nasional. Tanpa RDMP ini, kilang Balikpapan sudah harus tutup kalau dunia kemudian melarang Euro 2.

Maka sangat penting kita lakukan RDMP ini.

Selain Balikpapan, kita juga kerjakan di Balongan, kita naikkan dari Euro 2 ke Euro 5 dan tambah kapasitas. kita juga lakukan dimulai dari nol. Cilacap next, karena Cilacap sekarang boleh dibilang adalah kilang yang terbaik di antara kilang yang lain dan kapasitas paling besar. Masalahnya kita harus memikirkan, nanti setelah BBM demand turun, kita mau ngapain? Oleh karena itu kita tambahkan, refinery and petrochemical. Demand petrochemical itu meningkat terus. Hampir semua barang ada petrochemical-nya. Jadi jangan khawatir. Kita siapkan petrochemical yang diintegrasikan dengan kilang agar ketika demand BBM turun, ini akan di-convert. Konversi. Sumber daya alam kita oil and gas akan kita convert ke petrochemical. Oleh karena itu kenapa tahun 2019 akhir ,kemudian kita ambil TPI dan TPPI. Sahamnya kita beli karena akan kita integrasikan dengan proyek Pak Djoko (Djoko Priyono, dirut PT KPI).

Pada kilang baru di Tuban ada petrochemical yang kita bangun, revamping aromatic dengan TPPI juga membangun proyek baru dan kita akan bangun polypropelene project di Balongan. Juga kita akan bangun lagi yang kerja sama, integrated refinery and petrochemical complex paling besar, di Balongan juga. Itulah yang akan kita lakukan.
 

6. Tujuan Pertamina melakukan upaya go green

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan pemimpin media di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Goal keempat adalah go green. Dalam program ini yang mempunyai peran yang besar adalah Pertamina New and Renewable energy. Hari ini kita menjadi salah satu produsen listrik dari panas bumi yang terbesar di Indonesia. Dan kita integrasikan dengan geothermal-geothermal unit lain di BUMN, dan kita akan kapitalisasi untuk tingkatkan kapasitas jadi double, dalam 4-5 tahun ke depan.
 
Pertamina ini kenapa geothermal utilisasi masih rendah? Masih sekitar tujuh persen dari cadangan yang ada. Karena kalau dibandingkan dengan energi primer alternatif lain, ini relatif lebih mahal. Karena ini gabungan hulu dan hilir. Pada saat kita melakukan temuan untuk panas bumi, ini sama dengan aktivitas di hulu. Hulu mahal dan berisiko lalu kemudian diproses menjadi listrik.

Tetapi ini satu-satunya renewable energy yang bisa jadi base-load, yang lain tidak bisa jadi base-load, karena karena matahari tidak bersinar 24 jam, angin tidak bertiup 24 jam, air tergantung di hulunya. Kalau terjadi penggundulan hutan maka debit airnya kurang. Satu-satunya yang bisa jadi base-load 24 jam itu hanya panas bumi. Jadi kalau kita ingin mempunyai keandalan listrik dari renewable energy, maka jawabannya adalah panas bumi dan karena itu menjadi fokus kita.

Namun masalah keekonomian dari uap panas bumi bisa diproses jadi apalagi? Green hydrogen. Ini yang akan kita kembangkan dan yang pertama akan dibangun di di wilayah kerja Pertamina di Ulubelu, kita akan kita bangun green hydrogen dengan kapasitas 100 kilogram per hari, maka dengan multiproduk, keekonomian akan membaik.

Selain itu kita punya program-program lain karena dengan menyesuaikan transisi energi. Maka kita kemudian bersama Inalum, Antam, PLN membangun IBC, Indonesia Battery Corporation, membangun pabrik baterai, EV (electric vehicle) , dari hulu ke hilir dari mulai penambangan nikelnya, kemudian smelter, jadi prekursor, battery cell, battery pack dan battery recycle. Plus Electric Vehicle two wheels and four wheels di Indonesia. Ini akan kita lakukan komplet.

Sebentar lagi akan launching kerjasama kita dengan Gesit, kerjasama dengan Gojek. Kita akan kerjasama untuk menyediakan motor listrik dan battery cell system setelah kita launching dan ini pekerjaan rumah besar kalau orang mengurangi market dari BBM dan sebagainya. Kita bilang, kita ini harus seperti Teh Botol, apapun makanannya minumnya Teh Botol. Jadi apapun yang dibutuhkan customer kita berikan, ikuti zaman. Jangan denial. Orang berubah, preferensi masyarakat berubah, ikuti irama itu. Tapi kita harus bergerak lebih cepat. Bisnis ini seperti peperangan, jangan telat bergerak. Kalau telat bergerak, ditembak mati kita. Tapi kita gak mati, Bu. Iya, tetap terluka, kan? Mau diobati perlu waktu, perlu diobati, untuk bangun lagi. Telat juga kesalip orang lain.

Jadi ini bagaimana kita mengubah yang tadinya sebagai giant, raksasa, menjadi perusahaan-perusahaan besar yang cepat beradaptasi dengan lingkungan ke depan.

7. Pertamina beradaptasi dengan melakukan go digital

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Balikpapan, 8 Januari 2022. (IDN Times/Uni Lubis)

Kita ada Pertamina Integrated Command Center. Kenapa kita bangun itu, karena setelah operasional kita berikan ke subholding, maka kontrol dari mana? Padahal kita mengintegrasikan, tanpa digitalisasi kita tidak mungkin mengambil keputusan cepat, monitoring aja susah, karena itu kita bangun sistem digitalisasi dari hulu ke hilir. Memang kita mulai dari hilir karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Agar kita bisa meningkatkan pelayanan ke masyarakat, dimulai dari digitalisasi SPBU.

Kita bisa lihat transaksi yang terjadi detik itu di SPBU di suatu tempat di mana, di dispenser nomor berapa, ada nomor mobilnya, ada jumlah meter dan ada uangnya cring... cring...cring... kita bisa tahu. Jadi kita juga bisa memonitor daily stock, sehingga tidak ada lagi, tiba-tiba ditelepon, oh ini terjadi kelangkaan di sana. Kita bisa cek, ini ada dari CCTV, dari data yang ada, kita punya buktinya. Dari CCTV kita bisa tahu tidak ada antrean. Karena kita punya data, masak motor belinya di atas 4 liter, sampai truk beli di atas 200 liter, kita punya datanya. Kita connect ke polantas.

Ini akan terus kita kembangkan dan pasang CCTV yang bisa langsung track nomor polisinya. karena kita melihat BBM subsidi masih juga banyak tidak tepat sasaran, ini uang negara, jadi kita harus kendalikan agar tidak lagi ada yang tidak tepat sasaran. itu digitalisasi.

Dari SPBU kita sekarang bergerak ke BBM, kita pasang sistem. Sekarang semua order melalui online, jadi datang ke sana udah gak ada orang, tinggal sopir memasukan kode pembelian, ngocor sendiri dan berhenti sendiri. Gak mungkin lebih dan gak mungkin kurang.

Dan sekarang PT KPI bangun realtime untuk maintenance system. Jadi tahu kalau ada masalah di kilang bisa dilakukan intervensi perbaikan. Demikian juga di kapal sehingga kita tahu kapal di mana, kalau berhenti terlalu lama eh, jangan-jangan “kencing” di laut, langsung kita cari. Dinamikanya luar biasa. Ini kita lakukan agar di kantor pusat kita bisa memonitor semua.

Di hulu kita sekarang memasang integrated operation and maintenance service center, jadi kita bisa memonitor per sumur. Jadi per sumur itu tahu berapa produksinya, sumur mana yang sedang eksplorasi, berapa volumenya. Contoh, misalnya, mengalir dari sumur Blok Rokan ke Dumai kita pasang pipanya berapa volumenya, dan sebagainya. Kita juga pasang di Prabumulih, ini bisa meningkatkan produktivitas karena perencanaan dari eksplorasi bisa di-maintain, tidak ada idle time, waktu terbuang, sehingga lebih produktif.

Itu kunci kenapa kita bisa melakukan pengeboran yang masif dan agresif dan ini kita akan kita terapkan, seluruh blok kita akan menggunakan aplikasi ini. Dan semua datanya ditarik ke pusat. Jadi nanti bapak ibu melihat bagaimana Pertamina Integrated Command Center dan untuk itu kita bentuk organisasi baru langsung di bawah Dirut untuk mengelola ini untuk program digitalisasi.

8. Pertamina tak ingin jago kandang, dengan lakukan go global

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022SVP Human Capital Management PT Pertamina Lelin Eprianto memberikan pemaparan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat mengunjungi ruang Pertamina Intergrated Command Center di Graha Pertamina. Jumat (10/09/2021). Dok. Pertamina

Produk-produk kita juga sudah dimenangkan di luar, tapi yang kita masuk dengan globalisasi, bukan hanya kita yang produk kita tapi gimana kita bekerja sama sebagai partner equal dengan perusahaan global. Bagaimana kita bangun supply chain baik regional maupun global supply chain.

Program-program ini yang kita dorong agar Pertamina bisa tumbuh secara sehat. Saling terkait, melengkapi, jadi ini puzzle-puzzle yang kalau kita hubungkan, ini akan jadi kunci keberhasilan Pertamina

9. Energize The Nation, tema tujuan Pertamina 2022

Komplet! Dirut Pertamina Nicke Widyawati Beberkan Program 2022Kilang minyak PT Pertamina. (Dok. Pertamina)

Tahun 2022 ini journey kita karena “energizing the future”. Ini apa sih? Jadi bagaimana kita meng-energize, menjadi lebih hijau, seperti program langit biru akan kita lanjutkan program ini tentu dengan target yang lebih agresif. Ada hampir 200 SPBU yang dipasang atau dilistriki oleh solar PV, ini akan terus kita kembangkan. Juga di kilang dan juga di hulu. Kemudian soal target ESG. Hari ini kita ada di ranking 15 dari 251 global energy company. Ini yang harus kita naikkan dan semua subholding punya tugas masing-masing untuk membuat kita naik peringkat ESG. Dalam kondisi apapun kita harus dorong UMKM, kita harus dorong TKDN, jadi motor penggerak, kita harus masuk ke industri yang swasta tidak mau masuk. 

Ini harus kita lakukan, layanan ke masyarakat nomor satu, kita harus kesampingkan ego untuk hanya untuk memikirkan profit, itu harus kita kesampingkan. Karena our objective untuk 2022 adalah energize the nation. Kita punya rencana Capex (capital expenditure) US$12 billion dengan target TKDN. TKDN tahun lalu mencapai 52 persen, dan energi. Pak Djoko (dirut PT KPI) nanti bisa cerita dari target TKDN di RDMP Balikpapan lebih dari target. Jadi kalau investasi US$7,2 million bisa untuk menggerakkan energi dari industri nasional dan industri lokal dan energy for future.

Ini sebenarnya cerita sama, fokus satu, fokus dua, fokus tiga, dan ini akan selalu jadi landasan bagaimana Pertamina bergerak, lebih diakselerasi lagi dan dengan investasi yang besar lagi. Kita akan spend money for the future. Rencana investasi yang kita spend for the future, itu lebih tinggi dari rata-rata perusahaan energi dunia. Perusahaan energi dunia spend untuk energi the future rata-rata empat persen, Pertamina sembilan persen. Kita harus bergerak lebih cepat, karena kita tahu potensi energi di indonesia ada banyak. Kita spend our money for the future lebih besar dari perusahaan-perusahaan global energi lainnya. Ini jadi pekerjaaan rumah bersama agar bisa berjalan bersama untuk visi dan misi yang ditetapkan pemegang saham.

Itu secara garis besar untuk 2022. Journey kita sangat menantang, tetapi menarik dan tentu ini menjadi PR bersama dari subholding agar kita bisa berjalan bersama untuk visi dan misi yang ditetapkan pemegang saham.

https://www.youtube.com/embed/LKkOWbMWPZ0

Baca Juga: Dirut Pertamina Gerak Cepat Pimpin Gugus Tugas Energi dan Iklim di B20

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya