Menteri ESDM Buka-bukaan Target RI soal Energi

Arifin Tasrif beberkan tiga tujuan konkret

Abu Dhabi,  IDN Times – Indonesia memegang keketuaan ASEAN tahun 2023.  Tidak heran jika diplomasi publik pejabat tinggi pemerintahan dilakukan untuk mendukung agenda itu, sebagaimana yang terjadi saat Indonesia menjabat Presidensi G20 di 2022. 

Hal itu menjadi tema bahasan dalam pidato yang disampaikan Menteri Energi dan Sumberdaya Manusia Arifin Tasrif di acara Dialog Menteri dalam rangka Perkembangan Transisi Energi Regional Asia Tenggara.  Arifin Tasrif menyampaikan posisi Indonesia itu di pertemuan tahunan IRENA, International Renewable Energy Agency, sebuah organisasi yang mendukung energi terbarukan.  Pertemuan digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 14-15 Januari 2023.

Menteri Arifin  menyampaikan data proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB) bahwa ekonomi kawasan ASEAN akan tumbuh 4,7 persen tahun ini. Kendati ada ancaman resesi global, pertumbuhan di regional ASEAN diprediksi lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca Juga: Arifin Tasrif, Menteri Jokowi yang Pernah Bercita-cita Jadi Pilot

1. Indonesia mengupayakan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan

Menteri ESDM Buka-bukaan Target RI soal EnergiIDN Times/Kevin Handoko

Indonesia menunjukkan sikap optimistis  di tengah banyaknya data dan angka yang menunjukkan bahwa tahun ini dunia akan dikepung resesi global.  Tema keketuaan Indonesia, “ASEAN Matter Epicentrum of Growth”, dipilih untuk mendukung tekad keketuaan Indonesia.  

“Melalui tema ini, kami berharap ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai, dan menjadi jangkar mendorong stabilitas global.  Lebih lanjut, ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang berkembang pesat, inklusif dan berkelanjutan.

Dalam situasi dunia saat ini, di mana krisis energi menjadi tantangan global, maka sesuai dengan sub tema pusat pertumbuhan, Menteri Arifin mengatakan ketahanan energi adalah salah satu dari kerjasama yang harus diperkuat.

2. Tiga hal di sektor energi yang ingin dicapai dalam Keketuan Indonesia di ASEAN

Menteri ESDM Buka-bukaan Target RI soal EnergiBendera Negara-Negara ASEAN (dok. ASEAN.org)

Menteri Arifin yang pernah menjabat sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Jepang itu menjelaskan bahwa untuk sektor energi ada tiga tujuan konkret keketuaan Indonesia.

Pertama, Deklarasi Bersama Pertemuan Menteri ASEAN ke-41 (AMEM) untuk ketahanan energi yang berkelanjutan melalui interkonektivitas.

Kedua, Pernyataan Bersama atas Proyek Integrasi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina (BIMP-PIP).

Ketiga, Penandatanganan Nota Kesepakatan antara pengelola ketenagaan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia (Sabah-Serawak) dan Filipina.

3. Indonesia menyiapkan prioritas tahunan energi

Menteri ESDM Buka-bukaan Target RI soal EnergiKementerian ESDM

Menteri Arifin juga memaparkan bahwa Indonesia menyiapkan agenda prioritas tahunan untuk energi.  “Kami berharap hal ini bisa mempercepat pertumbuhan di ASEAN lewat pasar yang terkoneksi dan keunggulan baru, transformasi dan partisipasi ekonomi digital , yang inklusif. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih tangguh.

“Melalui penguatan antar hubungan, keunggulan kompetitif dan inklusif, ASEAN ditargetkan untuk dapat mengatasi sejumlah tantangan di tahun-tahun ke depan, termasuk yang berkaitan dengan proses transisi energi,” ujar Arifin Tasrif.

Baca Juga: Arifin Tasrif Ungkap Dampak Ngeri Jika Bumi Makin Panas

4. Arifin Tasrif sampaikan target net-zero emission Indonesia pada 2060

Menteri ESDM Buka-bukaan Target RI soal EnergiMenteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Dok. PLN)

Pada bagian lain, Menteri Arifin menyampaikan, ASEAN dikenal sebagai salah satu dari kawasan yang rentan atas dampak dari pemanasan global.  “Transisi ke energi bersih untuk masa depan tak bisa dinafikan” ujar Arifin.  Penting dilakukan aksi kongkrit untuk mencapai  target dekarbonisasi.

“Untuk Indonesia, kami berketetapan untuk mencapai target energi tanpa emisi karbon (net zero emission) pada tahun 2060, sementara delapan negara lainnya sudah deklarasi untuk mencapai netralisasi karbon pada 2050,” ujar Arifin.

Dia juga mengingatkan bahwa banyak negara di kawasan yang belum melakukan kebijakan yang solid untuk mencapai target yang disampaikan.

“Karena itu, mengulangi apa yang telah kita diskusikan sejak hari pertama pertemuan ini, kerjasama dan kolaborasi sangat krusial untuk memastikan ketersediaan energi yang terjangkau oleh semua dan menjamin bahwa tidak ada (rakyat) yang ditinggalkan.  Kita harus pastikan, satu visi, satu identitas dan satu komunitas ASEAN," kata Arifin.

Dari Abu Dhabi, Menteri Arifin langsung menuju Davos, Swiss untuk mengikuti Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia, WEF 2023.

Baca Juga: Hindari Kena Pajak Karbon, Arifin Tasrif Ajak Industri Transisi Energi

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya