2 Tahun Lagi, RI Punya Teknologi Olah Sampah Jadi Listrik

PSEL ditargetkan rampung 2023, bisa olah sampah jadi listrik

Jakarta, IDN Times - Proyek Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kota Bekasi, Makassar, dan Palembang ditargetkan rampung pada 2023. Artinya, sekitar 2 tahun lagi Indonesia punya teknologi mengolah sampah jadi listrik.

Saat ini, proyek PSEL di Sulut, Kota Bekasi dan Makassar akan segera memasuki tahap lelang. Sementara, Kota Palembang masih memerlukan pendampingan khusus untuk melakukan revisi perjanjian kerjasama atas pengerjaan proyek tersebut.

Apabila lelang selesai dilaksanakan tahun ini, maka kemungkinan target implementasi PSEL di 2023 bisa tercapai.

“Bila terlambat mengajukan, maka bantuan BLPS akan terlambat dan turun di tahun 2024. Untuk itu, diharapkan tahun ini agar semua melaksanakan lelang proyek PSEL,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Basilio Dias Araujo dalam keterangan resminya, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Pertamina Targetkan Portofolio Energi Hijau 17 Persen pada 2030

1. Perkembangan proyek PSEL di Sulut

2 Tahun Lagi, RI Punya Teknologi Olah Sampah Jadi ListrikIlustrasi sampah. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Basilio mengatakan para pemerintah dari ketiga kota tersebut harus segera melaksanakan tender. Pasalnya, Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) harus sudah diajukan pada September mendatang sesuai ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Lebih rinci, saat ini perkembangan PSEL di Sulut sudah memasuki penandatanganan MoU dari 5 kabupaten/kota. Pemprov Sulut juga sedang menyusun tata cara tender, serta finalisasi feasibility study (FS).

Rencananya, Pemprov Sulut akan melaksanakan tender pada bulan September, dan ditargetkan penandatanganan kontrak bisa selesai pada bulan Oktober.

2. Perkembangan PSEL di Makassar

2 Tahun Lagi, RI Punya Teknologi Olah Sampah Jadi ListrikIIustrasi sampah (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Sementara itu, di Makassar telah siap melakukan lelang di akhir November hingga Desember. Walikota Makassar, Danny Pomanto juga mengatakan FS sudah mulai disusun dan sedang dilakukan kajian di seluruh TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

“Tentang kebijakan waste to energy, sudah menargetkan 2023 akhir diharapkan berfungsi dan mulai beroperasi, dan 2024 sudah beroperasi penuh,” ujar Danny.

Baca Juga: Ada Wacana Pajak Karbon, Mendag Mau Gugat Uni Eropa ke WTO

3. Perkembangan PSEL di Bekasi dan Palembang

2 Tahun Lagi, RI Punya Teknologi Olah Sampah Jadi ListrikSuasana di TPST Bantar Gebang (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Di Kota Bekasi, Pemkot telah menyusun FS dan sudah ditinjau oleh BPPT, dengan mempertimbangkan BLPS seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Kota Bekasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Alex Ferdinandus mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPKP Provinsi Sumatera Selatan terkait kajian PKS (Perjanjian Kerja Sama). 

“Saat ini masih tahap pembahasan addendum perjanjian kerja sama dengan PT. Indo Green Power. kami baru saja menyelesaikan kajian manajemen risiko dari perjanjian kerja sama ini,” tutur Alex.

Baca Juga: Pertamina & BPPT Resmikan 2 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya