3 Penyebab Badai PHK di Startup, Bukan karena Gaji Terlalu Tinggi

Faktor eksternal hingga kebiasaan bakar uang biang keroknya

Jakarta, IDN Times - Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir membeberkan penyebab terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di perusahaan-perusahaan rintisan atau startup.

Menurut Pandu, ada tiga faktor yang memicu PHK di startup, mulai dari dari faktor eksternal hingga kebiasaan startup bakar uang. Berikut ulasan lengkapnya.

Baca Juga: 25 Perusahaan yang Lakukan PHK Massal, Bangkrut, atau Tutup Layanan

1. Kenaikan suku bunga dan inflasi menekan kinerja startup

3 Penyebab Badai PHK di Startup, Bukan karena Gaji Terlalu Tinggiilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Pandu, faktor pertama penyebab badai PHK di startup adalah kenaikan suku bunga, inflasi, dan kondisi geopolitik atau perang.

"Ada faktor perang di awal 2022 dan terjadi kenaikan suku bunga untuk penanganan inflasi. Kenaikan suku bunga ini mempengaruhi cost of capital yang terjadi di pasar," kata Pandu dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (8/12/2022).

Baca Juga: Duh! Amazon Bakal PHK 20 Ribu Karyawannya 

2. Ekspektasi investor yang sangat tinggi

3 Penyebab Badai PHK di Startup, Bukan karena Gaji Terlalu TinggiIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada saat awal terjadinya pandemik COVID-19, terjadi pertumbuhan yang sangat tinggi pada sektor teknologi. Investor pun melihat siklus bisnis atau business cycle yang terjadi dengan sangat cepat pada startup.

"Ini business cycle yang amat cepat. Saat tahun 2020 terjadi pandemi, suku bunga menurun, pemerintah membantu dan banyak tumbuh perusahaan teknologi karena banyak shifting dari offline to online. Dan banyak perusahaan teknologi berkembang lebih cepat dari yang diharapkan selama 2020 sampai 2021," tutur Pandu.

Menurutnya, tingginya gaji/upah pegawai startup bukanlah penyebab terjadinya PHK. Pandu menilai, aspek sumber daya manusia (SDM) bukan menjadi pengeluaran terbesar perusahaan startup. Besarnya gaji yang diberikan itu adalah sebuah tren untuk mendapat talenta terbaik di beberapa tahun lalu, dan tahun ini sudah semakin menurun.

3. Startup banyak bakar uang

3 Penyebab Badai PHK di Startup, Bukan karena Gaji Terlalu TinggiIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Faktor ketiga ialah tata kelola perusahaan yang perlu diperbaiki dalam startup. Banyaknya strategi bakar uang yang digunakan menyebabkan kinerja keuangan banyak startup menurun.

"Anggaran perusahaan terbesar bukan di sumber daya manusia. Banyak perusahaan kini refocus pada bisnis mereka dan dan mengurangi burning cost; entah itu di marketing cost, business processing cost, semuanya itu dikurangi secara signifikan," ucap Pandu.

Meski begitu, menurut Pandu, di 2023 mendatang akan terjadi perubahan besar-besaran di tubuh startup. Dia berharap, gelombang PHK menjadi pembelajaran bagi perusahaan startup untuk fokus pada bisnis dan profit, alih-alih mengejar pasar yang luas (market share).

"Saya optimis pada 2023 karena banyak reshaping dari sisi industri. Mungkin akan ada yang merger, konsolidasi, dan pemenang dari ini akan jadi ultimate winner 5-10 tahun ke depan. Dan untuk perusahaan startup baru kemungkinan kualitas di 2023 bisa sangat bagus. Karena kualitas founder sudah berpikir bukan market share tapi cari solusi yang pas dengan kapital yang tidak terlalu besar," ujar dia.

Baca Juga: Banyak Startup PHK Karyawan, Diklaim Ada yang Aji Mumpung

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya