3 Tahun Lagi, 20 Bandara Angkasa Pura II Bakal Pakai PLTS

PLTS sudah digunakan di sejumlah bandara AP II

Jakarta, IDN Times - PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 20 bandaranya dalam 3 tahun mendatang, atau tepatnya pada 2025.

Target tersebut ditetapkan dalam rangka melaksanakan kesepakatan antara Airport Council International (ACI) dan seluruh operator bandara di dunia untuk mendukung program global Net Zero Carbon Emission 2050.

Di sisi lain, penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) itu juga mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan smart airport sehingga meningkatkan daya saing (competitiveness) bandara-bandara AP II di era Industry 4.0.

“AP II telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021 - 2030, di mana Eco Airport ini mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport. Pemanfaatan EBT di bandara AP II akan menggunakan teknologi-teknologi baru, yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting,” kata Awaluddin dalam keterangan resmi AP II, Minggu (13/2/2022).

Baca Juga: Banting Setir, Hary Tanoe Alihkan Bisnis IATA ke Batu Bara

1. Bandara sumbang dua persen emisi karbon ke dunia

3 Tahun Lagi, 20 Bandara Angkasa Pura II Bakal Pakai PLTSBandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

President Director AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan komitmen itu diberikan karena selama ini sumbangan emisi karbon dari bandara-bandara di dunia cukup besar.

“Bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global, sehingga untuk mengurangi emisi karbon tersebut, operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan," ujar Awaluddin.

2. PLTS sudah diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta hingga Kualanamu

3 Tahun Lagi, 20 Bandara Angkasa Pura II Bakal Pakai PLTSDok. PT Angkasa Pura II

Dalam masterplan yang disebutkan, AP II fokus pada pemanfaatan PLTS sebagai EBT. Pada fase pertama, PLTS sudah dipasang di sejumlah atap bangunan bandara yang dikelola AP II.

“Pada Fase Pertama yakni 2021, sudah diimplementasikan pemanfaatan EBT yakni PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp (megawatt peak)," tutur dia.

Tahun ini, AP II akan merealisasikan pemanfaatan EBT fase kedua, yakni penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp. Pada fase ketiga yaitu 2023-2025, direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp.

"Pada 2025, ditargetkan seluruh 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp,” ucap Awaluddin.

Baca Juga: Perusahaan Jepang Tertarik Bangun PLTS 10 MW di Sulsel

3. PLTS akan kurangi pengeluaran perusahaan untuk listrik

3 Tahun Lagi, 20 Bandara Angkasa Pura II Bakal Pakai PLTSIlustrasi PLTS. IDN Times/Istimewa

Awaluddin mengatakan penggunaan EBT akan mengefisiensi biaya, sekaligus akan sangat membantu bandara dalam menghadapi tantangan akibat pandemik COVID-19, karena listrik merupakan salah satu kontributor terbesar biaya operasional di bandara.

Untuk itu, di dalam pemanfaatan EBT ini, AP II mempersiapkan 3 aspek penting yakni SDM, Proses dan Teknologi. Aspek SDM terkait dengan kompetensi teknik kelistrikan berbasis energi baru terbarukan, kemudian Proses terkait prosedur baku dalam pengoperasian energi baru terbarukan yang efektif dan efisien, serta Teknologi terkait dengan penggunaan platform yang tepat guna mengoperasikan energi baru terbarukan.

Adapun terkait penggunaan teknologi kelistrikan, AP II saat ini juga telah membangun sistem yang dinamakan MANTRI (Monitoring System of Airport and Non-Airport Threshold Electrical Infrastructure) guna mengendalikan dan memonitor secara real time penggunaan energi di lingkungan AP II.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya