4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RI

Ekonomi dan keuangan syariah RI masih harus dikembangkan.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkeinginan menjadikan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air menjadi pusatnya ekonomi dan keuangan syariah global. Untuk mewujudkannya, banyak yang harus dilakukan pemerintah dan juga BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini, posisi Indonesia dalam ekonomi syariah ialah ke-4 di dunia, dan ke-2 di dunia untuk keuangan syariah.

"Alhamdulillah Indonesia menempati posisi ke-4 dalam ekonomi syariah, dan posisi ke-2 dalam keuangan syariah global," kata Perry dalam Launching Buku Teks Ekonomi Syariah yang disiarkan virtual, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: RI Mayoritas Umat Muslim, tapi Pasar Bank Syariah cuma 6,5 Persen

1. Fokus kembangkan ekonomi syariah di 5 sektor

4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RIGubernur BI Perry Warjiyo (IDN Times/Auriga Agustina)

Saat ini, pemerintah dan BI fokus dalam mengembangkan ekonomi syariah khususnya di 5 sektor seperti makanan, fesyen, wisata, kosmetik, farmasi, dan ekonomi terbarukan.

"Dengan fokus kepada makanan, fesyen, wisata kosmetika dan pharmaceutical, dan termasuk juga ekonomi yang terbarukan. Alhamdulillah terus ini berkembang," ujar Perry.

2. Mendirikan bank syariah terbesar

4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RIBank Syariah Indonesia (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Perry mengatakan Indonesia sudah memiliki bank syariah terbesar sebagai bentuk pengembangan keuangan syariah. Bank tersebut adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan dari 3 bank syariah BUMN, yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.

"Kita telah Alhamdulillah menjadikan salah satu bank yang terbesar, yaitu BSI sebagai salah satu pilar pengembangan keuangan komersial melalui perbankan," urainya.

Selain itu, BI juga mendorong pengembangan produk-produk keuangan syariah, dan juga memobilisasi keuangan sosial syariah.

"Apakah itu sukuk maupun yang lain-lain untuk pembiayaan ekonomi syariah. Terlebih lagi kita juga memobilisasi keuangan sosial, zakat, infaq, shodaqoh, dan terlebih lagi juga memobilisasi wakaf produktif termasuk Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS)," papar dia.

Baca Juga: Bank Syariah Merger, OJK Berharap Inklusi Keuangan Syariah Meningkat

3. Memberdayakan UMKM

4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RIIlustrasi Finansial Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Perry, pelaku UMKM juga punya peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Oleh sebab itu, para pelaku UMKM ini diberikan dukungan.

"BI senantiasa mendukung upaya-upaya bersama pengembangan Ekonomi keuangan syariah ini. Baik dalam bidang ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, UMKM, maupun pengembangan ekosistem mata rantai halal. Demikian juga di bidang keuangan syariah baik di perbankan, maupun pengembangan produk keuangan syariah komersial," paparnya.

Baca Juga: Bicara Soal Keuangan Syariah, Apa Kata Menteri Sri Mulyani?

4. Vokasi dan sertifikasi syariah

4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RIIDN Times/Holy Kartika

Ia mengatakan, pendidikan dan pelatihan vokasi, serta sertifikasi sangat penting untuk mendongkrak ekonomi dan keuangan syariah. 

"Vokasi, sertifikasi sangat penting untuk mendukung kewirausahaan di bidang ekonomi keuangan syariah. Kewirausahaan untuk pengembangan ekonomi-ekonomi pesantren. Pengembangan ekonomi-ekonomi UMKM, dan tentu saja sertifikasi untuk keahlian di bidang keuangan syariah baik perbankan, pasar keuangan, dan juga di bidang wakaf," imbuhnya.

Dengan vokasi dan sertifikasi yang memadai, maka akan tercipta SDM berkualitas yang memiliki pemahaman kuat akan ekonomi dan keuangan syariah.

"Di bidang vokasi dan sertifikasi, BI melalui program-program UMKM dan pengembangan ekonomi syariah termasuk di pesantren dan dengan industri terus mendorong kewirausahaan dan juga sertifikasi. BI juga melakukan juga upaya-upaya untuk pusat kajian," pungkasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya