5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021

Twitter membuat survei mengenai perilaku konsumen Indonesia

Jakarta, IDN Times - Animo masyarakat dalam menyambut momen belanja 2021, khususnya online, masih cukup besar. Hal ini juga tercermin dari peningkatan pembicaraan di media sosial terkait momen belanja, salah satunya Twitter. Platform media sosial itu mencatat pembicaraan seputar belanja di Twitter meningkat hingga 175 persen per Juni 2021.

Berdasarkan survei yang dilakukan Twitter, perilaku belanja online para pengguna platform tersebut meningkat 38 persen selama pandemik COVID-19. Bahkan, 25 persen konsumen akan tetap berbelanja online meski toko-toko offline telah dibuka kembali.

Menjelang pesta diskon online, Twitter mencatat konsumen banyak melakukan pencarian dan membicarakan tentang brand, rekomendasi produk, best deal, dan diskon di platform tersebut. 

“Orang-orang datang ke Twitter untuk menemukan dan mencari rekomendasi tentang brand tertentu, melakukan review produk melalui utas (thread), serta mendiskusikan produk yang sedang populer atau ramai dibicarakan. Ulasan di Twitter membantu konsumen untuk memutuskan produk apa yang ingin mereka beli," kata Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah dikutip dari keterangan resminya.

Ada 5 perilaku konsumen menjelang pesta diskon online berdasarkan survei Twitter. Hasil survei ini bisa digunakan oleh para pebisnis online sebagai acuan untuk mendongkrak penjualan, lho!

Baca Juga: Tips Jeli Pilih Asuransi buat Perawatan COVID-19

1. Terbiasa belanja online, konsumen pasti menantikan pesta diskon

5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021Ilustrasi Belanja Online/Belanja di e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pandemik COVID-19 membuat kebiasaan belanja masyarakat beralih dari offline ke online. Selama hampir 1,5 tahun pandemik, masyarakat pun sudah terbiasa belanja online. 

Sebanyak 23 persen konsumen yang setia berbelanja online mengatakan berbelanja online memberikan mereka pengalaman yang sama dengan belanja di toko offline. Sementara itu, sebanyak 25 konsumen di Twitter mengatakan mereka akan terus berbelanja online, bahkan setelah toko offline dibuka. 

Oleh sebab itu, momen belanja online atau pesta diskon sangat dinantikan oleh para konsumen. Selain itu, Twitter juga mencatat beberapa produk yang ingin dibeli konsumen menjelang pesta diskon, yakni perawatan pribadi (50 persen), pakaian atau alas kaki (49 persen), produk teknologi (33 persen), kebutuhan sehari-hari (22 persen), peralatan rumah tangga (21 persen), obat dan suplemen (14 persen), dan produk asuransi (2 persen).

2. Ada sentimen positif pada kondisi keuangan konsumen

5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Twitter juga melihat adanya sentimen positif pada kondisi keuangan konsumen (23 persen) yang berdampak pada kebiasaan mereka berbelanja online. Sejalan dengan itu, sebanyak 86 persen pengguna Twitter berbelanja online dalam 6 bulan terakhir, di mana 29 persen adalah pembeli setia. 

Kebiasaan tersebut membuat 70 persen pembeli online di Twitter di Indonesia mencari produk/toko baru di ranah online. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi brand untuk meluncurkan produk dan terhubung dengan audiens mereka.

Baca Juga: 3 Modus Investasi Bodong, Kenali Biar Gak Tertipu!

3. Konsumen berinteraksi dengan iklan/informasi dan juga saling berbagi rekomendasi produk/brand

5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021Ilustrasi belanja online (IDN Times/Arief Rahmat)

Para konsumen Indonesia ternyata juga sangat reseptif dan senang berinteraksi dengan konten terkait belanja online yang mereka lihat di Twitter, meskipun konten tersebut berupa iklan.

Para konsumen juga kerap berdiskusi dan berbagi informasi mengenai pembelian mereka di Twitter. Sebanyak 31 pengguna Twitter mengatakan ulasan di Twitter membantu konsumen memutuskan apa yang akan dibeli.

4. Pembahasan produk di Twitter mendorong konsumen untuk berbelanja

5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pembahasan atau diskusi suatu produk di Twitter, juga rekomendasi produk ternyata mendorong konsumen untuk berbelanja. 

Berdasarkan hasil survei, 51,3 persen pengguna cenderung membeli produk saat ada ulasan dari konsumen lain. Sebanyak 37,4 persen pengguna Twitter di Indonesia cenderung membeli produk ketika ada banyak 'suka' atau komentar bagus.

Baca Juga: Polusi Udara Kian Memburuk, Bisnis Air Purifier Bakal Naik Daun 

5. Animo konsumen berbelanja dongkrak penjualan

5 Perilaku Konsumen Indonesia Saat Belanja Online di 2021Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan hasil survei, pertumbuhan orang-orang yang membicarakan brand di Twitter 1,8x lebih cepat, dan jumlah orang yang membicarakan brand bertambah 2 kali lipat.

Ternyata, percakapan mengenai brand di Twitter juga dapat menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 3 persen.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Pinjol Ilegal, Hati-hati Mereka Makin Menjamur!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya