Ada Pelatihan Kerja di Daerah 3T, Ibu-Ibu hingga Disabilitas Bisa Ikut

Kemenaker luncurkan Program Pengembangan Kesempatan Kerja

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bekerja sama dengan pemerintah daerah dan IPB University, membuat program Pengembangan Kesempatan Kerja (PKK) Berbasis Kawasan.

Program itu meliputi pelatihan tenaga kerja, hingga dukungan bagi pelaku wirausaha di 15 kawasan, terutama Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan program tersebut tak hanya diperuntukkan kepada kalangan muda, tapi juga ibu-ibu, kalangan usia tua, hingga disabilitas.

"Masyarakat di kawasan tersebut, bisa ibu-ibu, bisa pemuda, bisa disabilitas. Program ini kan mengedepankan inklusivitas, jadi semua yang ada di kawasan tersebut, tidak terbatas di usia muda," kata Ida dalam acara Rembuk Nasional Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Berbasis Kawasan 2022 di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Lowongan Kerja di Super Air Jet, Lulusan SMA Bisa Lamar!

1. Ada 15 kawasan yang bakal diuji coba program PKK berbasis kawasan

Ada Pelatihan Kerja di Daerah 3T, Ibu-Ibu hingga Disabilitas Bisa IkutIlustrasi buruh/pekerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun 15 kawasan yang telah dipilih untuk menjadi kawasan uji coba program Pengembangan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan Tahun 2022, meliputi:

  1. Ekosistem Perkebunan Kopi Gayo – Kabupaten Bener Meriah;
  2. Ekowisata Sungai Bahbolon – Kabupaten Serdang Bedagai;
  3. Komunitas Masyakarat Adat Kasepuhan – Kabupaten Lebak;
  4. Pusat Produksi Buah-Buahan – Kota Pangkal Pinang;
  5. Kawasan Industri Garmen Rakyat dan Pengolahan Sampah di Ambarawa, Kabupaten
    Pringsewu;
  6. Kawasan Kuliner Rumah Tangga – Kota Jakarta Timur dan Kota Jakarta Selatan;
  7. Pengembangan Pertanian terintegrasi Baung Bango – Kabupaten Katingan;
  8. Pulau Sebatik – Kabupaten Nunukan;
  9. Agroforestri Waru – Kabupaten Penajam Paser Utara;
  10. Agrowisata – Kabupaten Gianyar;
  11. Kawasan Wisata Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah;
  12. Kawasan Sekitar Industri Smelter Nikel – Kabupaten Morowali Utara;
  13. Kawasan Wisata Likupang – Kabupaten Minahasa Utara;
  14. Kawasan Sekitar Pertambangan PT Freeport Indonesia – Kabupaten Mimika;
  15. Kawasan Orang Asli Papua Merdey dan Masyarakat Lokal Menimery – Kabupaten Teluk Bintuni.

2. Industri diajak serap tenaga kerja di daerah terpencil

Ada Pelatihan Kerja di Daerah 3T, Ibu-Ibu hingga Disabilitas Bisa IkutIlustrasi industri/pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemenaker bekerja sama dengan IPB akan mencari potensi setiap kawasan tersebut, dan juga kebutuhannya. Sehingga, harapannya program itu bisa menghasilkan tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan, dan bisa diserap industri di wilayah tersebut.

"Program ini didampingi oleh IPB University, melibatkan stakeholder di daerah tersebut. Di daerah kawasan, misalnya di Morowali Utara, itu kami kerja sama dengan industri yang ada di situ. Kita berharap CSR di perusahaan industri di kawasan tersebut bekerja sama dengan program ini," ujar Ida.

Baca Juga: BCA Buka Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Penempatan Jakarta, Cek Yuk!

3. Bonus demografi di Indonesia perlu dimanfaatkan

Ada Pelatihan Kerja di Daerah 3T, Ibu-Ibu hingga Disabilitas Bisa IkutIlustrasi. IDN Times/Arief Rahmat

Ida mengatakan, program PKK berbasis kawasan ini diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian di daerah-daerah kecil.

"Kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat baik sebagai salah satu upaya dalam pembangunan ketenagakerjaan dan menciptakan alternatif peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di masing-masing kawasan," kata Ida.

Selain itu, menurut Ida, bonus demografi di Indonesia harus ditangani, karena kondisi itu membuat pertumbuhan angkatan kerja setiap tahunnya. Laju pertumbuhan angkatan kerja menjadi tantangan untuk menekan pertumbuhan tingkat pengangguran, seiring bertambahnya angkatan kerja usia produktif.

"Banyak para lulusan masih sulit dalam memasuki dunia kerja, hal ini dikarenakan keterampilan kerja yang dimiliki masih belum memenuhi kebutuhan yang ada di pasar kerja," ujar Ida.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya