Airlangga: Pandemik COVID-19 Belum Usai, Jangan Kasih Kendor!

Airlangga minta masyarakat tidak kendor terapkan prokes

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena pandemik COVID-19 belum usai.

"Kita berharap masyarakat tetap waspada bahwa pandemik COVID-19 masih berada beserta kita, sehingga tidak boleh kita kasih kendor," kata Airlangga dalam Rakornas Parekraf Tahun 2021 yang digelar secara virtual, Senin (27/9/2021).

Baca Juga: Skandal Laporan Bank Dunia, Sandiaga Mau Bikin EODB Pariwisata Sendiri

1. Pemerintah pantau dampak COVID-19 terhadap ekonomi

Airlangga: Pandemik COVID-19 Belum Usai, Jangan Kasih Kendor!Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandemik COVID-19 telah membuat perekonomian Indonesia mengalami kontraksi berturut-turut selama 4 kuartal, yakni minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, minus minus 3,49 persen pada kuartal III-2020, minus 2,19 persen pada kuartal IV-2020, dan minus 0,74 persen pada kuartal I-2021.

Lalu, di kuartal II-2021 ini ekonomi Indonesia akhirnya resmi keluar dari resesi karena tumbuh positif 7,07 persen. Namun, perekonomian Indonesia pada kuarta diprediksi mengalami tekanan akibat penyebaran COVID-19 varian Delta.

Untuk itu, menurut Airlangga, pemerintah memperkuat pengendalian pandemik COVID-19 dari hulu hingga hilir.

"Kuartal II-2021 sudah membaik 7,07 persen. Dan kita berharap kita bisa mencapai di akhir tahun 3,7-4,5 persen secara yoy. Pemerintah terus memperkuat dan meningkatkan kewaspadaan dalam pengendalian pandemik di hulu hingga hilir," ujar Airlangga.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 7 Persen Dinilai hanya Pemulihan Semu

2. Pemerintah perkuat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif

Airlangga: Pandemik COVID-19 Belum Usai, Jangan Kasih Kendor!Pantai Batu Belig di Kecamatan Kuta Utara (IDN Times/Ayu Afria)

Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah mendorong pemulihan ekonomi sektor tersebut sebagai upaya mendorong perekonomian nasional.

"Dukungan PEN terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif disalurkan melalui berbagai program antara lain Bangga Berwisata di Indonesia, Bangga Buatan Idonesia, sertifikat CHSE di sektor perhotelan dan pariwisata, dukungan kegiatan perfilman di Indonesia, dukungan akomodasi hotel untuk para tenaga kesehatan, bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata," ucap Airlangga.

"Dan di tahun ini juga pemerintah mengalokasikan Rp7,67 triliun untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional, ekowisata, dan pelatihan SDM pariwisata," sambung Airlangga.

Selain itu, ada juga program insentif pemerintah untuk pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Terdapat peningkatan anggaran BIP menjadi Rp60 miliar, yang besarnya lebih 3 kali dibandingkan 2020. Nah sasaran tentu 7 subsektor ekraf, yaitu aplikasi, game developer, kriya, fesyen, kuliner, dan sektor pariwisata," kata dia.

Tak hanya itu, pemerintah juga menggelontorkan hibah pariwisata sebesar Rp3,7 triliun melalui skema Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD).

"Dana hibah ini tidak hanya di sektor hotel dan restoran, namun juga bisa digunakan di biro perjalanan wisata, pengelola destinasi,dan taman rekrasi," ujar Airlangga.

Baca Juga: Bangkitkan Sektor Wisata, Sandiaga Uno Buka 20 Objek Wisata di Jawa

3. Pemerintah berharap CHSE diterapkan di sektor pariwisata

Airlangga: Pandemik COVID-19 Belum Usai, Jangan Kasih Kendor!Ilustrasi pembersihan hotel (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Untuk memperkuat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pada 2020 lalu pemerintah meluncurkan program Indonesia Care atau I Do Care, yang mencakup peluncuran sertifikat cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan) atau CHSE.

Airlangga berharap dengan adanya sertifikat tersebut sektor pariwisata bisa mengedepankan prinsip kebersihan, kesehatan, dan keselamatan wisatawan, serta menjaga kelestarian lingkungan.

"Tentunya ini kita berharap kesiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menerapkan prinsip-prinsip kebersihan, protokol kesehatan, keselamatan para pengunjung, kelestarian lingkungan di dalam berbagai aspek kesehatan," ujar dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya