Alasan LRT Jakarta Gelar Wahana Zombie: Demi Dongkrak Jumlah Penumpang

LRT Jakarta gelar Train to Apocalypse sampai 11 September

Jakarta, IDN Times - PT LRT Jakarta bekerja sama dengan Pandora Box mengadakan wahana Train to Apocalypse atau 'kereta zombie' di dua stasiunnya. Salah satu tujuan menggelar wahana tersebut adalah meningkatkan jumlah penumpang.

"Dengan kita bikin crowd di stasiun, harapannya awareness orang terhadap LRT, terhadap layanan itu bisa lebih tinggi sehingga bisa mendorong jumlah penumpang dan ridership," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan LRT Jakarta, Sheila Indira Maharshi di Stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Selain itu, LRT Jakarta juga memiliki misi untuk mendorong industri kreatif di Ibu Kota.

"Kita LRT Jakarta sebagai anak usaha Jakpro, BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta punya komitmen, salah satunya untuk mendorong industri kreatif dan hiburan yang ada di Jakarta," tutur Sheila.

1. Jumlah penumpang LRT Jakarta rata-rata 1.500 orang per hari

Alasan LRT Jakarta Gelar Wahana Zombie: Demi Dongkrak Jumlah Penumpangilustrasi LRT Jakarta (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hingga saat ini, Sheila mengatakan jumlah penumpang LRT Jakarta rata-rata mencapai 1.500 penumpang per hari.

"Kalau untuk penumpang rata-rata 1.400-1.500 penumpang setiap harinya. Dan saya bisa katakan itu sudah sesuai dengan target kita," ucap Sheila.

Baca Juga: Ada Wahana Kereta Zombie di LRT Jakarta, Yuk Cobain! 

2. Kegiatan hiburan di LRT Jakarta bukan fokus utama untuk meraup pendapatan perusahaan

Alasan LRT Jakarta Gelar Wahana Zombie: Demi Dongkrak Jumlah PenumpangEvent Train to Apocalypse di Stasiun Velodrome LRT Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sheila mengatakan LRT Jakarta sudah beberapa kali menggelar kegiatan hiburan, mulai dari fashion show, pameran, penampilan musik, dan sebagainya.

Meski begitu, Sheila memastikan kegiatan hiburan itu bukanlah fokus utama perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

"Kalau dari sisi pendapatan, LRT belum fokus untuk memperoleh pendapatan dari kegiatan-kegiatan seperti ini. Namun pada dasarnya LRT sangat terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi ataupun bentuk kerja sama untuk kegiatan-kegiatan yang serupa," ujar Sheila.

3. Pendapatan dari kegiatan hiburan tak berkontribusi signifikan ke LRT Jakarta

Alasan LRT Jakarta Gelar Wahana Zombie: Demi Dongkrak Jumlah PenumpangEvent Train to Apocalypse di Stasiun Velodrome LRT Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun pendapatan dari kegiatan-kegiatan hiburan di LRT Jakarta menurut Sheila tak berkontribusi signifikan terhadap perusahaan.

"Kalau secara finance sebenarnya tidak ada kontribusi signifikan. Cuma memang ini salah bentuk kita untuk aktivasi kegiatan di stasiun. Sebagai bentuk layanan kita kepada pelanggan," kata dia.

Baca Juga: Bikin Wahana Zombie di Kereta, Operasional LRT Jakarta Gak Terganggu?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya