Anggaran Bengkak, Harga Tiket Kereta Cepat Bakal Lebih Mahal?

Harga tiket KCJB pernah dipatok tak lebih dari Rp300 ribu

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pernah memperkirakan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung sekitar 16 dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, harga tiket masih dibahas secara internal dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Harga tiket tersebut dalam mata uang rupiah setara Rp277.404 (kurs Rp14.212).

"Mengenai penentuan tarif tiket, hingga saat ini tarif tiket Kereta Cepat JakartaBandung masih dibahas di internal kami," kata Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam pernyataan resmi kepada IDN Times, Jumat (29/10/2021).

Adapun aspek-aspek yang dipertimbangkan antara lain kondisi terkini dari proyek tersebut, kondisi ekonomi masyarakat, dan sebagainya.

"Kami masih melakukan kajian, tentu saja dengan mempertimbangkan kondisi terkini, demand and forecast serta aspek keterjangkauan dan ekonomi masyarakat," tutur dia.

Baca Juga: Perbandingan Harga Tiket Kereta Cepat di Indonesia dengan Negara Lain

1. KCIC bakal integrasi sistem tiket dengan KAI

Anggaran Bengkak, Harga Tiket Kereta Cepat Bakal Lebih Mahal?IDN Times/Hana Adi Perdana

Pada pengoperasian tahap pertama, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melintasi 4 stasiun, antara lain Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

Di Stasiun Hub Padalarang, akan disediakan kereta api (KA) Feeder yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Sehingga, penumpang Kereta Cepat bisa melanjutkan perjalanan ke Stasiun Cimahi atau Stasiun Bandung dengan KA Feeder.

Oleh sebab itu, nantinya PT KCIC akan mengintegrasikan sistem tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan KAI.

"KA Feeder, semuanya saat ini secara intens kordinasi dan komunikasi antara KCIC dan PT KAI selaku operator kereta api, terus dibangun. Bukan hanya lokasi stasiun Kereta Cepat yang bersisian dengan Stasiun kereta api Padalarang, tetapi sistem tiket juga dibuat terintegrasi," ucap Mirza.

"Artinya integrasi transportasi antara KCIC dan KAI bukan hanya secara fisik atau kedekatan stasiun saja. Tetapi juga integrasi secara tarif, jadwal, juga sistem pembayaran," lanjutnya.

2. Pembangunan Stasiun Hub Padalarang diperkirakan rampung akhir 2022

Anggaran Bengkak, Harga Tiket Kereta Cepat Bakal Lebih Mahal?IDN Times/Hana Adi Perdana

Perkembangan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 79 persen. Adapun pembangunan Stasiun Hub Padalarang telah dimulai sejak Juni lalu. KCIC menargetkan pembangunan Stasiun Hub Padalarang rampung di akhir 2022, sehingga bisa langsung beroperasi sesuai rencana.

"Kami harapkan pertengahan tahun 2022 mendatang, konstruksi stasiun sudah
mendekati selesai. Dengan begitu target operasional yang ditetapkan di akhir tahun 2022 bisa terwujud," kata dia.

Baca Juga: Letak Stasiun di Pinggiran Kota, Proyek Kereta Cepat Kurang Strategis?

3. Anggaran proyek Kereta Cepat bengkak hingga Rp26 triliun

Anggaran Bengkak, Harga Tiket Kereta Cepat Bakal Lebih Mahal?Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya hingga 1,9 miliar AS atau setara Rp26,98 triliun. Sehingga, kebutuhan anggaran dari awalnya 6,07 miliar dolar AS atau setara Rp86,21 triliun, membengkak jadi 9 miliar dolar AS atau setara Rp113,62 triliun.

Sebelumnya, Mirza mengatakan salah satu penyebab terjadinya pembengkakan anggaran adalah pengadaan lahan. Penggunaan frekuensi GSM-R untuk operasional kereta api juga menjadi penyebab anggaran proyek bengkak.

Tak hanya itu, biaya instalasi listrik dari PLN juga menyebabkan anggaran bengkak karena harus ditanggung KCIC.

"Selain itu cost overrun ini juga berasal dari pekerjaan variation order, financing cost, serta pekerjaan lainnya yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan penyelesaian proyek KCJB," ujar Mirza, Minggu, (24/10/2021).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya