ASEAN-China Kerja Sama Cari Solusi Dongkrak Industri Penerbangan

Industri penerbangan tertekan selama pandemik COVID-19

Jakarta, IDN Times - ASEAN dan China kembali menggelar ASEAN - China Working Group on Regional Air Services Arrangement ke-13 (13th ACWG-RASA). Tahun ini, ACWG-RASA membahas solusi membangkitkan industri penerbangan dari dampak pandemik COVID-19.

ACWG-RASA ke-13 itu digelar secara virtual pada 12-13 Juli 2022. Adapun delegasi Indonesia dan Sekretariat ASEAN hadir bersama secara fisik di Solo.

“Pertemuan sekali setahun ini dilaksanakan secara bergantian antara RRT dan Indonesia sebagai lead country kerja sama bidang transportasi udara antara ASEAN-China,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono dikutip Kamis (17/4/2022).

Baca Juga: Mau Naik Pesawat? Ingat Ada Syarat Perjalanan Terbaru 

1. Pandemik COVID-19 lahirkan banyak perubahan di industri penerbangan

ASEAN-China Kerja Sama Cari Solusi Dongkrak Industri PenerbanganIlustrasi Transportasi (Pesawat) (IDN Times/Aditya Pratama)

Nur Isnin mengatakan pandemik COVID-19 banyak sekali membawa dampak dan perubahan di semua bidang, tidak terkecuali transportasi udara di seluruh dunia. Namun belakangan ini, semakin banyak negara yang menunjukkan perkembangan baik dalam menghadapi masa pandemik, banyak batas negara yang dibuka, dan kebijakan pelonggaran yang diberlakukan.

“Negara anggota ASEAN juga dalam tahap menuju hal ini dan berharap China juga secara bertahap memberlakukan hal yang sama,” ujar dia.

2. ACWG-RASA bertujuan untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara di ASEAN dan China

ASEAN-China Kerja Sama Cari Solusi Dongkrak Industri Penerbanganilustrasi travelling (IDN Times/Aditya Pratama)

Nur Isnin mengatakan untuk menemukan solusi percepatan kebangkitan industri penerbangan, diperlukan sesi diskusi untuk bertukar pandangan dan pengalaman dalam menangani transportasi udara selama masa pandemik.

“Kerangka kerja sama ASEAN-China ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memberikan stimulus terhadap perekonomian China dan negara-negara anggota ASEAN,” kata Nur Isnin.

Baca Juga: Pakai Kereta Api ke Bandara YIA Cuma 40 Menit, Tarif Rp20 Ribu

3. ASEAN-China bahas kelanjutan pembukaan border internasional masing-masing negara

ASEAN-China Kerja Sama Cari Solusi Dongkrak Industri PenerbanganIlustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun agenda-agenda yang dibahas dalam ACWG-RASA ke-13 tersebut, antara lain:

  1. Hasil Pertemuan 20th ASEAN-China Transport Minister (20th ATM + China), 20th ASEAN-China Senior Transport Officials (20th STOM + China) dan pertemuan terkait lainnya;
  2. Pengembangan transportasi udara di wilayah ASEAN khususnya pada kemajuan ASEAN Open Skies dan pengembangan ASEAN Single Aviation Market (ASAM);
  3. Perkembangan pembukaan kembali international border dari masing-masing negara, yang juga akan dimanfaatkan China untuk menyampaikan presentasi terkait aero-medical regulations on preventing COVID-19 dan terkait commercial service application of logistics with unmanned aerial vehicle (UAV) di China.
  4. Implementasi ASEAN – China Air Transport Agreement (AC – ATA). Indonesia dalam hal ini akan mengusulkan perubahan poin Mataram menjadi Lombok pada Protocol 2 (Unlimited Fifth Freedom Traffic Rights between Contracting Parties) dan Protocol 3 (The Expansion of Fifth Freedom Traffic Rights between Contracting Parties) AC-ATA;
    5. Presentasi dari Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) terkait produk utamanya yakni ARJ21 dan C919 serta pelayanan terkait lainnya untuk menunjang ASEAN Market.

Baca Juga: China Siap Bantu Pembangunan Negara ASEAN 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya