Asyik! Rute LRT Jabodebek Bakal Diperpanjang Sampai Bogor dan Grogol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Proyek LRT Jabodebek telah dicanangkan untuk dikembangkan rutenya. Rute Cibubur nantinya akan dikembangkan sampai Bogor; dan Dukuh Atas sampai Senayan, Palmerah, hingga Grogol.
Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan rute-rute di atas direncanakan masuk dalam pembangunan fase 2.
"Secara program akan ada fase 2," kata Purnomo kepada IDN Times, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: Beroperasi Juli, LRT Jabodebek Jalan Tanpa Masinis
1. Pengembangan fase 2 masih tunggu arahan pemerintah
Meski begitu, untuk pengembangan fase 2 tersebut masih menunggu arahan dari pemerintah. Saat ini, LRT Jabodebek sedang fokus menyelesaikan pekerjaan konstruksi, dan juga rencana operasional pada Juli 2023 mendatang.
"Kami menunggu arahan dari pemerintah akan kelanjutan ini," ujar Purnomo.
Purnomo mengatakan, saat ini progres konstruksi LRT Jabodebek sudah mencapai 88,4 persen.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi: Pembangunan LRT Jabodebek Masih 87 Persen
2. LRT Jabodebek bakal melintasi 18 stasiun
Untuk saat ini, LRT Jabodebek akan melayani rute di 18 stasiun, yakni Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Durasi perjalanan dari Stasiun Jati Mulya - Bekasi ke Stasiun Dukuh Atas - Jakarta Selatan diperkirakan hanya memakan waktu 40 menit. Adapun dari Stasiun Harjamukti - Cibubur ke Stasiun Dukuh Atas diperkirakan hanya memakan waktu 37 menit.
Baca Juga: Kemenhub Gandeng Dua Konsultan Inggris Siapkan LRT Jabodebek dan KCJB
3. LRT Jabodebek beroperasi tanpa masinis
LRT Jabodebek nantinya akan beroperasi tanpa masinis, karena menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Meski begitu, di dalam rangkaian kereta, akan ada petugas yang berjaga disebut Train Attendant untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat.