Bahlil Ngaku Tahu Pihak Asing yang Ada di Balik Kisruh Rempang

Bahlil sebut ada pihak yang terus menghambat Kepri maju

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengaku mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam kisruh di Pulau Rempang. Kisruh di Pulau Rempang terjadi sejak 7 September 2023, di mana warga setempat menolak pembangunan Rempang Eco-City.

Bahlil mengatakan, tak hanya pihak di dalam negeri, pihak asing pun turut terlibat dalam memicu kisruh tersebut.

"Temuan saya sebagai tim, saya tahu siapa barang ini yang ikut main. Tapi yakinlah teman-teman bahwa tidak hanya dari dalam negeri, saya tahu kok siapa yang di luar negeri," kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Bahlil: Warga Pulau Rempang Bukan Direlokasi tapi Digeser

1. Bahlil sebut ada pihak yang terus menghambat kemajuan Kepri

Bahlil Ngaku Tahu Pihak Asing yang Ada di Balik Kisruh RempangLadang luas yang ada di Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/8/2023) yang nantinya akan menjadi kawasan ekonomi. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Bahlil mengatakan setiap ada investasi besar masuk di Kepulauan Riau (Kepri) khususnya di Batam, selalu ada pihak yang menghalangi. Menurutnya, hal serupa terjadi di rencana pengembangan Rempang Eco-City.

"Mari kita sadar kolektif. Setiap Kepri itu mau maju, setiap ada investasi besar, selalu ada saja yang menghalangi. Ada apa di balik ini semua?" kata dia.

Baca Juga: Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Rempang, Ini Hasilnya

2. Bahlil sebut warga Rempang menerima investasi masuk

Bahlil Ngaku Tahu Pihak Asing yang Ada di Balik Kisruh RempangSuasana di Rempang (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bahlil sendiri telah menemui tokoh perwakilan warga Rempang. Dari pertemuan itu, menurutnya para warga setuju investasi masuk di Rempang, dengan sejumlah syarat yang telah diajukan.

"Mereka sangat menerima investasi. Sampai Pak Garisman menyampaikan kepada saya, kiamat 5 kali pun, kampung kita ini gak maju kalau tidak ada investasi, sebenarnya saudara-saudara kita di sana punya respons yang positif. Tapi dilakukan dengan komunikasi yang baik," ucap Bahlil.

Adapun syarat yang diajukan, antara lain warga tak mau direlokasi ke Pulau Galang, tapi sebagian telah setuju opsi pemindahan ke Kampung Tanjung Banon. Kedua, warga minta makam para leluhur dan juga datuk-datuk tidak dipindahkan.

Ketiga, warga Rempang ingin dilibatkan dalam proyek pengembangan Rempang Eco-City, namun tak hanya sekadar menjadi pekerja.

"Mereka juga ingin untuk tidak hanya jadi pekerja dari investasi, tapi mereka harus dirangkul untuk jadi pengusaha, bagian daripada investasi," tutur Bahlil.

3. Bahlil minta masyarakat tak melanjutkan konflik Rempang

Bahlil Ngaku Tahu Pihak Asing yang Ada di Balik Kisruh RempangSuasana di Pulau Rempang (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bahlil memastikan, pemerintah akan mengutamakan hak-hak masyarakat, dan tak akan menyengsarakan rakyat. Oleh sebab itu, dia meminta seluruh pihak tak melanjutkan lagi konflik mengenai Rempang.

"Jangan kita pertentangkan terus yang kemarin terjadi. Tapi mari kita lihat bangsa ini secara baik. Ini sebagai renungan kita semua," ujar Bahlil.

Baca Juga: Fakta-Fakta Rempang Eco-City, PSN Jokowi yang Picu Konflik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya