Bank Indonesia: Inflasi Bisa Capai 4 Persen hingga 2022

BI proyeksi inflasi 3 persen plus minus 1 persen

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memproyeksi tingkat inflasi 2021 hingga 2022 bisa mencapai 4 persen atau tepatnya di kisaran 3 persen plus minus 1 persen.

Hingga Juli 2021 ini, BI mencatat inflasi secara nasional 1,52 persen secara year on year (yoy). Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, hal itu sejalan dengan permintaan dalam negeri yang masih lemah.

"Secara nasional tercatat 1,52 persen yoy. Sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan, serta ketersediaan pasokan, kami perkirakan inflasi 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran sasaran yaitu 3 persen plus minus 1 persen," kata Perry dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021 yang disiarkan virtual, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Tok! BI Bakal Beli Surat Utang Pemerintah Lagi Tahun Depan

1. BI tetap antisipasi kenaikan inflasi pada 2022

Bank Indonesia: Inflasi Bisa Capai 4 Persen hingga 2022Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021 (dok. Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Meskipun sudah mengeluarkan proyeksi tersebut, Perry mengatakan pihaknya akan tetap mengantisipasi risiko kenaikan inflasi di tahun depan.

"Risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu kita antisipasi sejalan dengan kenaikan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," ucap Perry.

Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah 

2. Kinerja UMKM pangan perlu diperkuat untuk menjaga stabilitas harga

Bank Indonesia: Inflasi Bisa Capai 4 Persen hingga 2022Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Inflasi itu sendiri salah satunya disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas pangan. Oleh sebab itu, menurut dia kinerja UMKM pangan yang punya andil besar terhadap stabilitas harga pangan perlu diperkuat.

"Terjaganya stabilitas harga ini, khususnya harga pangan perlu kita jadikan momentum untuk memperkuat peran UMKM pangan. Dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakat," tutur dia. 

Adapun penguatan peran UMKM pangan itu dilakukan dengan mengintegrasikan bisnisnya dengan ekosistem ekonomi, mendorong adaptasi penggunaan teknologi, dan sebagainya.

"Penggunaan teknologi digital perlu terus diperluas dari hulu hingga hilir, termasuk akses pasar yang lebih luas bagi UMKM pangan. Kami di BI berkomitmen penuh untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry.

3. UMKM juga didorong tembus pasar ekspor

Bank Indonesia: Inflasi Bisa Capai 4 Persen hingga 2022Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain penguatan kinerja UMKM pangan dalam pasar domestik, Perry mengatakan pihaknya juga mendorong para UMKM tersebut untuk menembus pasar ekspor, dan memperluas jangkauannya.

"Kami meyakini transformasi UMKM pangan dapat semakin meningkatkan perannya dalam mata rantai pasok lokal, nasional, maupun global melalui klasterisasi, kapasitas dan digitalisasi. Kami bersama pemerintah pusat dan daerah, serta para mitra strategis terus bersinergi mengembangkan model bisnis secara terintegrasi dari hulu hingga hilir," kata Perry.

Baca Juga: Kegiatan UMKM Menurun di Kuartal IV-2020, Pelaku UMKM Tetap Optimistis

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya