Belanja Negara Masih di Bawah 50 Persen Hingga Juni 2021

Realisasi belanja negara baru 42,5 persen

Jakarta, IDN Times - Realisasi belanja negara hingga semester I-2021 (Januari-Juni) atau di pertengahan tahun ini masih di bawah 50 persen, tepatnya di angka 42,5 persen atau Rp1.170,1 triliun dari target Rp2,750 triliun.

Meski begitu, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati realisasi ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 39,1 persen. Dengan demikian, realisasi belanja negara semester I-2021 tumbuh 9,4 persen secara year on year (yoy).

"Ini meningkat 3 kali dari growth tahun lalu pertumbuhan tahun lalu yang hanya 3,4 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KiTA edisi Juli, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN Per 16 Juli Capai 37,2 Persen

1. Rincian realisasi belanja negara

Belanja Negara Masih di Bawah 50 Persen Hingga Juni 2021IDN Times/Arief Rahmat

Secara rinci, realisasi belanja negara semester I-2021 dibagi dua. Pertama, untuk belanja pemerintah pusat terealisasi 40,7 persen atau Rp796,3 triliun dari target Rp1.954,5 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp449,6 triliun (43,6 persen dari target), dan belanja non K/L Rp346,7 triliun (37,6 persen dari target).

"Belanja non K/L ini biasanya pos-pos di dalam PEN maupun subsidi juga naik yaitu 8,9 persen dibandingkan tahun lalu," tutur Sri Mulyani.

Kedua, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) terealisasi Rp373,9 triliun atau 47 persen dari target Rp795,5 triliun. 

2. Realisasi pendapatan negara

Belanja Negara Masih di Bawah 50 Persen Hingga Juni 2021Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, untuk realisasi pendapatan negara hingga semester I-2021 mencapai Rp886,9 triliun atau 50,9 persen dari target Rp1.743,6 triliun. Angka ini tumbuh 9,1 persen dibandingkan realisasi yang sama di semester I-2020.

"Untuk pendapatan negara semua hijau, naik 9,1 persen, atau kita sudah melakukan penerimaan Rp886,9 triliun," ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, pendapatan negara dari penerimaan pajak hingga semester I-2021 terealisasi 45,4 Rp557,8 triliun atau 45,4 persen dari target Rp1.229,6 triliun. Kemudian, penerimaan bea dan cukai terealisasi Rp122,2 triliun atau 56,9 persen dari target Rp215 triliun. 

Selanjutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi Rp206,9 triliun atau 69,4 persen dari target Rp298,2 triliun. Realisasi ini tumbuh 11,4 persen yoy.

"PNBP juga karena kenaikan beberapa pos, termasuk karena komoditas juga alami kenaikan luar biasa. Realisasi semester I capai Rp206,9 triliun dari Rp298 triliun yang ditargetkan, ini sudah dekati 70 persen," tutur dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Subsidi Gaji untuk Karyawan yang Dirumahkan

3. Pemerintah gunakan SAL 2020 Rp186,67 triliun

Belanja Negara Masih di Bawah 50 Persen Hingga Juni 2021Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di tahun ini, pemerintah menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari tahun lalu sebesar Rp186,67 triliun. Dari angka itu, Rp15,8 triliun sudah dialokasikan dalam UU APBN 2021. Dia mengatakan, sebesar Rp150,8 triliun akan digunakan untuk mengurangi utang.

"Tambahan penggunaan SAL untuk mengurangi utang mencapai Rp150,8 triliun. Jadi SAL ini mengurangi utang dan menambah kebutuhan realokasi belanja," kata dia.

Baca Juga: Utang Jumbo Alutsista Bakal Bebani APBN

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya