Beras-Rokok Kretek Jadi Biang Kerok Inflasi Januari 2023 

Beras mengalami inflasi lebih tinggi dari Desember 2022

Jakarta, IDN Times - Kenaikan harga beras, cabai, hingga rokok menyumbang inflasi di Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi di Januari 2023 tembus 5,28 persen secara year on year (yoy), dan 0,34 persen secara month-to-month (mtm).

Dilihat secara kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 5,82 persen (yoy), dan memberi andil 1,51 persen. Lalu kelompok transportasi mengalami inflasi 13,91 persen (yoy), dan memberi andil 1,67 persen. Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 3,62 persen (yoy), dengan andil 0,71 persen.

Adapun komoditasnya ialah bensin dengan andil 1,07 persen, bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,24 persen, beras dengan andil 0,24 persen, tarif angkutan udara dengan andil 0,19 persen, dan rokok kretek filter dengan andil 0,17 persen.

Baca Juga: BPS: Inflasi Januari Tembus 5,28 Persen 

1. Beras mengalami kenaikan inflasi di Januari 2023

Secara bulanan, BPS mencatat komoditas utama penyumbang inflasi di Januari 2023 adalah beras, cabai merah, ikan segar, dan rokok kretek filter.

Beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen (mtm), dengan andil 0,07 persen. Inflasi beras di Januari 2023 lebih tinggi dibandingkan Desember 2022 yang hanya sebesar 2,3 persen.

Lalu, cabai merah mengalami inflasi 10,9 persen, dengan adil 0,04 persen. Kemudian, ikan segar mengalami inflasi 1,39 persen, dengan andil 0,04 persen. Selanjutnya, cabai rawit mengalami inflasi 17,85 persen, dengan andil 0,03 persen.

Rokok kretek filter juga mengalami inflasi sebesar 1,94 persen, dengan andil 0,03 persen.

2. Kenaikan tarif cukai rokok sumbang inflasi di Januari 2023

Pemerintah sendiri menetapkan kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2023, sekitar 10 persen.

Pada kelompok sigaret kretek mesin (SKM), kenaikannya antara 11,5 persen sampai 11,75 persen. Pada kelompok sigaret putih mesin (SPM), naik 11-12 persen. Lalu, pada sigaret kretek tangan (SKT) naik 5 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan kenaikan tarif cukai rokok selalu berimbas pada inflasi sepanjang tahun.

"Dari data historis, adanya kenaikan cukai pada satu waktu yang ditentukan pemerintah, dari perkembangannya dia akan memberikan pengaruh inflasi tidak hanya pada bulan yang bersangkutan, tapi juga pada bulan-bulan selanjutnya," tutur Margo.

Baca Juga: Naik Mulai 2023, Pita Cukai Rokok Baru Dipastikan Terpenuhi

3. Pemerintah harus berhati-hati dalam menetapkan kenaikan harga komoditas

Margo mengatakan, dalam menjaga tingkat inflasi, pemerintah perlu menetapkan kebijakan dengan cermat, termasuk kenaikan harga komoditas.

"Inflasi sepanjang 2022, transmisi global dipicu oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah. Oleh karena itu kebijakan menaikkan harga komoditas perlu dilakukan dengan cermat sehingga dampaknya pada inflasi bisa dikelola dengan baik," kata Margo.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya