BPS: Penduduk Indonesia Didominasi Gen Z dan Millennial

Persentasi generasi millennial 25,87 persen

Jakarta, IDN Times - Data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Sensus Penduduk 2020 menunjukkan ada 270,2 juta jiwa di Indonesia. Dilihat dari struktur umur, ternyata generasi millennial dan Z mendominasi penduduk Indonesia.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menjabarkan persentase generasi millennial di Indonesia mencapai 25,87 persen. Adapun persentase generasi Z lebih tinggi lagi, yakni 27,94 persen.

"Jadi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi millennial dan generasi Z," kata Ateng dalam Workshop BPS di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga: Data BPS: Ada 9,1 Juta Pengangguran per Agustus 2021 

1. Persentase generasi lain dalam struktur penduduk Indonesia

BPS: Penduduk Indonesia Didominasi Gen Z dan Millennialilustrasi keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, untuk generasi pre-boomer hanya 1,87 persen di Indonesia. Adapun persentase generasi baby boomer ialah 11,56 persen. Kemudian, persentase generasi X 21,88 persen, dan post generasi Z ialah 10,88 persen.

Berikut rincian tahun lahir dan usia setiap generasi:

  • Pre-boomer, lahir sebelum 1945 dengan perkiraan usia 75 tahun ke atas
  • Baby boomer, lahir pada 1946-1964 dengan perkiraan usia 56-74 tahun
  • Generasi X, lahir pada 1965-1980 dengan perkiraan usia 40-55 tahun
  • Generasi millennial, lahir pada 1981-1996 dengan perkiraan usia 24-39 tahun
  • Generasi Z, lahir pada 1997-2012 dengan perkiraan usia 8-23 tahun
  • Post generasi Z, lahir pada 2013 dan seterusnya, perkiraan usia sekarang sampai dengan 7 tahun.

2. Generasi Z paling terdampak COVID-19

BPS: Penduduk Indonesia Didominasi Gen Z dan MillennialIlustrasi COVID-19 (Dok. IDN Times)

Ateng mengatakan generasi millennial dan generasi Z adalah kelompok yang paling terdampak pandemik COVID-19.

"Dampak COVID-19 dari Sakernas, ternyata dampak COVID-19 terhadap penduduk usia kerja, 15 tahun ke atas, itu berdampak besar pada kelompok tadi, Terutama generasi Z," ucap Ateng.

Adapun dampaknya ialah pengurangan jam kerja, yang berimplikasi pada penurunan upah. "Dampak utamanya terjadi pengurangan jam kerja. Itu tentunya berdampak salah satunya terhadap upahnya, karena mengurangi jam kerjanya," tutur dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Waspadai Fenomena Pekerja yang Mulai Nyaman WFH

3. Pandemik bikin pengangguran bertambah

BPS: Penduduk Indonesia Didominasi Gen Z dan Millennialilustrasi pengangguran (IDN Times/Aditya Pratama)

Pandemik COVID-19 menyebabkan jumlah pengangguran naik. Pada Agustus 2018, jumlah pengangguran Indonesia ialah 7,07 juta orang. Kemudian, pada Agustus 2019 naik sedikit menjadi 7,1 juta orang.

Saat pandemik menyerang, BPS mencatat kenaikan jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang per Agustus 2020. Namun, jumlah pengangguran menurun 670 ribu orang, menjadi 9,1 juta orang per Agustus 2021.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya