Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!

Janji di depan Airlangga, bakal pasok beras 500 ribu ton

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) membeberkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) pernah berjanji di hadapan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto untuk memasok beras 500 ribu ton kepada Bulog.

Buwas mengatakan, janji itu dilontarkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi di dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) pangan pada awal November 2022 lalu.

Adapun pasokan beras itu dibutuhkan demi mengamankan ketersediaan stok beras Bulog.

"Bahkan pada saat itu ada yang janji juga di depannya Pak Menko bahwa kurun waktu tidak sampai 1 minggu akan menyetor beras 500 ribu ton untuk Bulog," kata Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: Stok Beras Bulog Kian Menipis, Bapanas: Sangat Berbahaya!

1. Janji Kementan tak direalisasi

Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!Petani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Buwas mengatakan, hingga saat ini Kementan tak merealisasikan janji tersebut. Bulog pun saat ini melakukan penyerapan beras ke pengusaha-pengusaha beras dengan harga komersial, demi mengamankan stok.

"Sampai hari ini tidak terealisasi," ucap Buwas.

Buwas mengatakan, pihak yang menjanjikan pasokan beras 500 ribu ton itu harus bertanggung jawab.

"Hari ini barangnya tidak ada. Ini harus kita pertanggung jawabkan. Jadi kalau ada yang masih katakan ada, ya saya mohon maaf, itu yang harus bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Jangan nanti kalau ada apa-apa jadi lempar handuk, jadi kambing hitam," ujar Buwas.

Baca Juga: Bulog Ungkap Wacana Impor Beras 500 Ribu Ton 

2. Bulog kesulitan cari pasokan beras

Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!Ilustrasi beras di gudang bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Buwas mengatakan, saat ini pihaknya sudah berupaya mencari pasokan beras ke pengusaha-pengusaha beras. Pihaknya menargetkan untuk mencari pasokan hingga 550 ribu ton. Sayangnya, realisasi hingga hari ini tak sampai 100 ribu ton.

"Sampai hari ini target kita 550 ribu ton tidak terealisasi, bahkan kurang dari 100 ribu ton. Ini sudah tidak ada panen. Di Sulsel, Lampung ada gagal panen, di NTB sudah tidak ada panen, di Jawa Timur, Jawa Barat ini sebagian juga sudah selesai panennya," kata Buwas.

Buwas mengatakan, saat ini para pengusaha beras cenderung mengamankan stok beras untuk penjualannya masing-masing.

"Saya sudah mencoba pendekatan ke pengusaha-pengusaha beras besar. Mereka juga tidak bersedia untuk memberikan kepada kita dengan harga komersil, karena mereka harus menjaga suplainya untuk pasar mereka," ucap Buwas.

Baca Juga: Bapanas: Stok Beras di Bulog Sangat Rendah, hanya 651 Ribu Ton

3. Buwas ingatkan Kementan soal janji pasok beras yang tak dipenuhi

Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi. (dok. YouTube Komisi IV DPR RI)

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Suwandi masih menyanggupi untuk memasok beras 500 ribu ton ke Bulog. Suwandi bersikeras stok tersebut tersedia di penggilingan dan di pedagang.

"Ada di penggilingan dan di pedagang," kata Suwandi.

Merespons hal tersebut, Buwas mengingatkan Suwandi untuk tidak main-main atas pernyataannya.

"Kami menanyakan ini ada saksi kepolisian dan TNI. Ini tidak main-main. Makanya kalau ada Dirjen salah-salah ngomong ini juga mengerikan sekali, pertarungannya pertarungan negara. Pak Wandi sudah janji dua kali ini, jangan main-main ini. Ini pertaruhan negara ini," kata Buwas.

Dia mengingatkan Suwandi agar tidak enteng bicara, karena dampaknya sangat besar bagi negara.

"(Janjinya ) paling lama 1 minggu. Bahkan saya ini ditanya ada uangnya gak? Saya bilang ada. Saya ditanya sanggup gak beli 1 juta ton? Dengan harga berapa? Rp10.200 per kg. Kita tunggu Pak. Sampai hari ini tidak ada. Kita hanya omongan janji-janji, sudah dua kali tidak terealisasi. Ini bukan siapa turun, siapa salah. Kalau negara chaos karena pangan siapa yang tanggung jawab? Kita jangan main masalah pangan sekali lagi. Jangan enteng ngomongnya itu!" tegas Buwas.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya