Cadangan Devisa Akhir 2022 Naik Rp50 Triliun

Kenaikan karena pemerintah tarik utang

Jakarta, IDN Times - Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2.144 triliun (kurs Rp15.636 per dolar AS). Angka ini tentunya naik dari periode sebelumnya.

Cadev per akhir Desember 2022 naik sebesar 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp50,03 triliun dari posisi November yang sebesar 134 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.094,9 triliun.

1. Pemerintah tarik utang tambah cadangan devisa

Cadangan Devisa Akhir 2022 Naik Rp50 Triliunilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dikutip dari keterangan resmi Bank Indonesia (BI), Jumat (6/1/2023), kenaikan cadangan devisa per akhir Desember itu disebabkan oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan utang oleh pemerintah.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Baca Juga: Menko Airlangga: Bahan Baku Lokal Solusi Ampuh Hemat Cadangan Devisa

2. Cadangan devisa Desember setara pembiayaan enam bulan impor

Cadangan Devisa Akhir 2022 Naik Rp50 TriliunIlustrasi impor - (IDN Times/Aditya Pratama)

Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan enam atau 5,9 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan enam atau 5,9 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tutur Erwin.

3. Posisi cadangan devisa Desember diklaim bisa jaga stabilitas ekonomi makro

Cadangan Devisa Akhir 2022 Naik Rp50 Triliunilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

BI menilai, cadangan devisa tersebut bisa mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," ujar Erwin. 

Baca Juga: Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa RI Turun Rp21 T

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya