Ditagih Pasokan Beras 600 Ribu Ton, Mentan 'Sentil' Balik Bulog

Mentan sentil Bulog cuma serap 41 ribu ton saat panen raya

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa memenuhi janji untuk memasok 600 ribu ton beras ke Bulog dalam 6 hari tidaklah mudah.

Namun, persoalannya bukanlah pada produktivitas beras yang rendah di 2022 ini. Justru, dia mengatakan produksi beras di 2022 termasuk yang tertinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras tahun ini mencapai 31,9 juta ton, naik 1,72 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Gak mungkin ada 1 petani bisa nampung sampai 100 ribu (ton). 100 ribu (ton) itu berapa triliun, berapa miliar? Gak mungkin lah," kata Syahrul dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Kian Menipis, Stok Beras di Bulog Tinggal 295 Ribu Ton 

1. Mentan sindir balik Bulog yang cuma serap beras 41 ribu ton saat panen raya

Ditagih Pasokan Beras 600 Ribu Ton, Mentan 'Sentil' Balik BulogIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Saat pihaknya diminta memenuhi janji memasok 600 ribu ton beras tersebut, Syahrul membahas Bulog yang hanya menyerap 41 ribu ton beras saat panen raya, atau tepatnya pada Maret 2022 lalu.

Berdasarkan data Bulog, pada 3 bulan awal 2022, Bulog hanya menyerap 44.553 ton beras. Lebih rinci, pada Januari 2022, Bulog hanya menyerap 806 ton beras. Lalu, pada Februari 2022, Bulog hanya menyerap 2.096 ton beras. Kemudian, pada Maret 2022, Bulog menyerap 41.651 ton beras. Pada April 2022, Bulog menyerap 189.943 ton beras.

"Februari, Maret, April gak boleh cuma serap 41 ribu ton. Kau kasih saya 6 hari untuk 600 juta ton. Kau menyerap 3 bulan hanya 41 ribu ton," kata Syahrul dengan nada bergetar.

Baca Juga: Mendag Zulhas Beri Deadline ke Bulog dan Kementan Penuhi Stok Beras

2. Bulog ungkap alasan serapan beras rendah saat panen raya

Ditagih Pasokan Beras 600 Ribu Ton, Mentan 'Sentil' Balik BulogDirektur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto. (dok. YouTube Komisi IV DPR RI)

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto membeberkan, rendahnya serapan Bulog saat panen raya disebabkan harga beras yang ada sebagian besar di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp8.300 per kilogram (kg). Begitu juga dengan harga gabah.

Oleh karena itu, sepanjang semester I-2022, Bulog hanya menyerap 512.180 ton beras.

"Jadi bukan Bulog tidak menyerap. Kami maksimal menyerap, tapi karena harga di atas HPP, jadi hanya menyerap 512 ribu ton" ucap Suyamto.

Dia mengatakan, mulai Juli 2022, terjadi kenaikan harga beras yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, Bulog justru melakukan operasi pasar besar-besaran, di masa yang seharusnya masih bisa menyerap. Misalnya pada Agustus 2022 saat masa panen kedua, Bulog hanya menyerap 22.223 ton beras, namun melakukan operasi pasar dengan melepas stok 222.471 ton beras.

"Di agustus kita malah operasi pasar tinggi," kata Suyamto.

Baca Juga: Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!

3. DPR sebut yang menjanjikan pasokan beras 600 ribu ton adalah anak buah Mentan sendiri

Ditagih Pasokan Beras 600 Ribu Ton, Mentan 'Sentil' Balik BulogKetua Komisi IV DPR RI, Sudin dari fraksi PDIP. (dok. YouTube Komisi IV DPR RI)

Merespons pernyataan Syahrul, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin dari fraksi PDIP mengatakan, yang menjanjikan pasokan beras 600 ribu ton ke Bulog adalah anak buah Syahrul sendiri, yakni Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi.

"Dirjennya Bapak ini menggampangkan persoalan. 600 ribu ton itu yang nulis dia. Yang menunjukkan penggilingan padi dia, yang memberikan waktu 6 hari dia. Saya tidak pernah memberikan keleluasaan untuk mitra, untuk silakan isi apa maunya. Jadi jangan pernah menggampangkan persoalan," kata Sudin.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya