Diversifikasi Investasi untuk Kurangi Potensi Rugi, Ini Caranya

Diversifikasi bisa tingkatkan nilai aset

Jakarta, IDN Times - Investasi makin digandrungi masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial dan Gen z. Dalam investasi sendiri, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan nilai aset.

Cara tersebut adalah diversifikasi. Artinya, menempatkan dana investasi pada beberapa instrumen yang memiliki karakteristik berbeda. Karakteristik itu antara lain likuiditas, risiko, dan potensi imbal hasil (return).

Misalnya kamu sudah berinvestasi pada saham. Maka disarankan kamu juga menaruh dana pada instrumen investasi dengan risiko yang lebih rendah, seperti emas batangan atau reksa dana.

Seperti saat ini, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan, kamu bisa menaruh dana pada emas batangan yang nilainya sedang naik. Namun, untuk membeli emas juga harus dipertimbangkan lagi harganya.

Nah, sebelum melakukan diversifikasi portofolio investasi, kamu disarankan melakukan tiga langkah di bawah ini.

Baca Juga: 3 Cara Investasi Saham Syariah, Cuan yang Insyaallah Halal

1. Memastikan semua portofolio investasi sudah sesuai dengan profil risiko

Diversifikasi Investasi untuk Kurangi Potensi Rugi, Ini Caranya(IDN Times/Aditya Pratama)

Dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (13/1/2023), profil risiko adalah indikator tentang kemampuan investor dalam menerima risiko dari investasi yang dilakukan. Profil risiko tersebut umumnya terbagi menjadi tiga, yakni konservatif, moderat, serta agresif.

Investor dengan profil risiko konservatif tidak menyukai perubahan ekstrem. Investor lebih senang apabila imbal hasil yang diperoleh bersifat stabil walaupun nilainya cenderung rendah.

Sedangkan, investor dengan profil risiko moderat biasanya mampu untuk menerima risiko lebih tinggi. Kemudian, investor dengan tipe agresif merupakan gabungan dari keduanya, di mana pelaku berani mengambil risiko tinggi demi memperoleh imbal hasil semaksimal mungkin.

Nah, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu sebelum melakukan diversifikasi. Jangan lupa tentukan tujuan investasi, apakah untuk kebutuhan dalam jangka pendek, menengah, atau panjang.

2. Tentukan anggaran untuk setiap instrumen investasi yang dipilih

Diversifikasi Investasi untuk Kurangi Potensi Rugi, Ini Caranyailustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika kamu sudah memilih instrumen investasinya, kamu juga perlu menentukan rasio penempatan dana dari setiap instrumen yang dipilih.

Jika kamu menerapkan diversifikasi dengan berbagai jenis aset yang memiliki karakteristik berbeda, maka portofolio investasi kamu akan lebih efektif. Sehingga, potensi laba meningkat lebih besar.

Nah, rasio penempatan dananya bisa ditentukan dengan persentase. Misalnya, kamu menempatkan 60 persen dana investasi pada saham. Kemudian, 20 persen pada emas batangan, dan 20 persen pada obligasi.

Penempatan dana itu juga harus disesuaikan dengan profil risiko. Pada contoh di atas, biasanya dilakukan oleh investor dengan profil risiko moderat. Sebab, 60 persen dananya dialokasikan pada saham yang risikonya menengah-tinggi.

Jika profil risiko kamu konservatif, kamu bisa menempatkan dana pada instrumen yang risikonya rendah-menengah, seperti deposito, reksa dana pendapatan tetap, surat utang negara (SUN), dan seterusnya.

3. Rutin melakukan penyesuaian

Diversifikasi Investasi untuk Kurangi Potensi Rugi, Ini Caranyailustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Perlu diingat, diversifikasi portofolio investasi bukanlah sesuatu yang hanya perlu dilakukan sekali saja. Jadi, agar investasi berjalan dengan lancar, periksalah portofolio investasi kamu secara berkala.

Jika ada instrumen yang mencatatkan kinerja kurang bagus atau tak sesuai tujuan investasi, maka gantilah instrumen tersebut dengan jenis instrumen investasi lain.

Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya