Duh, Tekor APBN Capai Rp283,2 Triliun per Semester I-2021

Defisit APBN semester I-2021 capai 1,72 persen dari PDB

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit hingga Rp283,2 triliun pada semester I-2021 (Januari - Juni).

Angka tersebut setara 1,72 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sementara itu, di tahun ini defisit APBN diperkirakan mencapai 5,7 persen dari PDB.

Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN Per 16 Juli Capai 37,2 Persen

1. Defisit APBN semester I-2021 dinilai masih sesuai target

Duh, Tekor APBN Capai Rp283,2 Triliun per Semester I-2021IDN Times/Arief Rahmat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai defisit APBN semester I-2021 masih sesuai target. Hal itu dia katakan melihat target defisit APBN 2021 yang telah ditetapkan pemerintah dan DPR RI.

"Semester I kita alami defisit Rp283,2 triliun. Tahun ini sesuai UU APBN total defisit diperkirakan Rp1.006,4 triliun atau 5,7 persen dari PDB. Sampai semester I realisasi defisit 1,72 persen dari PDB," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KiTA, Rabu (21/7/2021).

2. Realisasi pendapatan negara semester I 2021

Duh, Tekor APBN Capai Rp283,2 Triliun per Semester I-2021Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Defisit APBN sendiri terjadi dikarenakan realisasi pendapatan negara lebih kecil dari belanja negara di semester I-2021. Adapun realisasi pendapatan negara hingga semester I-2021 mencapai Rp886,9 triliun atau 50,9 persen dari target Rp1.743,6 triliun.

Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan negara ini jauh lebih baik daripada realisasi di semester I-2020.

"Untuk pendapatan negara semua hijau, naik 9,1 persen, atau kita sudah melakukan penerimaan Rp886,9 triliun," ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, pendapatan negara dari penerimaan pajak hingga semester I-2021 terealisasi 45,4 Rp557,8 triliun atau 45,4 persen dari target Rp1.229,6 triliun. Kemudian, penerimaan bea dan cukai terealisasi Rp122,2 triliun atau 56,9 persen dari target Rp215 triliun. 

Selanjutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi Rp206,9 triliun atau 69,4 persen dari target Rp298,2 triliun. Realisasi ini tumbuh 11,4 persen yoy.

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Subsidi Gaji untuk Karyawan yang Dirumahkan

3. Realisasi belanja negara semester I-2021

Duh, Tekor APBN Capai Rp283,2 Triliun per Semester I-2021Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Realisasi belanja negara hingga semester I-2021 sebesar 42,5 persen atau Rp1.170,1 triliun dari target Rp2,750 triliun.

Secara rinci, realisasi belanja negara semester I-2021 dibagi dua. Pertama, untuk belanja pemerintah pusat terealisasi 40,7 persen atau Rp796,3 triliun dari target Rp1.954,5 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp449,6 triliun (43,6 persen dari target), dan belanja non K/L Rp346,7 triliun (37,6 persen dari target).

Kedua, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) terealisasi Rp373,9 triliun atau 47 persen dari target Rp795,5 triliun. 

Dia mengatakan realisasi belanja negara ini tumbuh 9,4 persen dari realisasi di periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Ini meningkat 3 kali dari growth tahun lalu pertumbuhan tahun lalu yang hanya 3,4 persen," ucap Sri Mulyani.

4. Realisasi pembiayaan Rp416,2 triliun di semester I-2021

Duh, Tekor APBN Capai Rp283,2 Triliun per Semester I-2021Ilustrasi Keuangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, pemerintah telah merealisasi pembiayaan sebesar 41,7 persen, yakni Rp419,2 triliun dari target Rp1.006.4 triliun hingga semester I-2021. Angka tersebut naik 0,7 persen dibandingkan realisasi pembiayaan di semester I-2020 yang sebesar Rp416,2 triliun.

Dia mengatakan dengan realisasi pembiayaan tersebut maka pemerintah masih memiliki Sisa Anggaran Lebih Pembiayaan atau SiLPA Rp135,9 triliun.

"Pembiayaan yang sudah kita realisasi adalah Rp419,2 triliun. Dan kita masih memiliki SiLPA Rp135,9 triliun. Ini nanti akan kita lakukan optimalisasi seperti untuk penggunaan SAL (Saldo Anggaran Lebih)," ucap dia.

Baca Juga: Pekerja Terdampak COVID-19 Diusulkan Dapat Subsidi Gaji Rp1 Juta

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya