Ekonomi Dunia Hadapi Perfect Storm, Penyebabnya 3 Hal Ini 

Lonjakan inflasi hingga geopolitik bikin ekonomi global loyo

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, membeberkan tiga hal yang membuat perekonomian dunia diterpa badai yang hebat atau perfect storm.

"Ekonomi global, kalau kita lihat kondisi ekonomi global saat ini seperti layaknya badai. Hanya memang banyak yang bertanya apakah ini topan, typhoon, atau perfect storm. Tampaknya perfect storm yang akan terjadi probabilitasnya ke depan. Dalam konteks ekonomi global ini, artinya tiga hal menjadi satu," kata Mahendra dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Ekonomi Global Loyo, Bos BI Ungkap Ancaman Resesi di Negara Maju

1. Inflasi hingga geopolitik bikin ekonomi dunia gamang

Ekonomi Dunia Hadapi Perfect Storm, Penyebabnya 3 Hal Ini Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Adapun faktor di belakang perfect storm itu, pertama adalah lonjakan inflasi tinggi, terutama di negara-negara maju. Lonjakan terjadi lagi untuk pertama kalinya sejak 30-40 tahun lalu di negara-negara maju.

"Kedua adalah resesi, baik itu technical recession atau lainnya. Ketiga ada aspek unpredictability yang luar biasa yakni geopolitik," ucap Mahendra.

2. Ketidakpastian ekonomi dunia tak bisa diperkirakan terjadi berapa lama

Ekonomi Dunia Hadapi Perfect Storm, Penyebabnya 3 Hal Ini Ilustrasi suasana malam jalanan protokol di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Adapun kondisi yang dialami saat ini, menurutnya tak diketahui akan terjadi berapa lama.

"Nah berapa lama dan berapa besar, kita tidak tahu pasti. Tapi bahwa ada badai dan perfect storm pasti akan terjadi," tutur Mahendra.

Meski begitu, dia mengatakan, kondisi ini tak hanya perlu dipantau rutin, tapi juga dihadapi dengan menyiapkan mitigasi akan dampaknya terhadap Indonesia.

"Dalam perspektif OJK untuk menjaga stabilitas keuangan kita, bukan hanya mencermati dan menyesali, tapi melakukan koordinasi untuk mitigasi. Termasuk dengan apa yang disebut stress test terhadap kemungkinan yang terjadi. Sehingga kita tidak lengah atas risiko ini," kata dia.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus diperkuat

Ekonomi Dunia Hadapi Perfect Storm, Penyebabnya 3 Hal Ini Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Mahendra mengatakan, sejauh ini perekonomian Indonesia masih tumbuh positif, bahkan di atas 5 persen. Meski begitu, pertumbuhan itu harus diperkuat untuk menghadapi dampak pelemahan ekonomi global saat ini.

"Setelah itu, maka kita fokus agenda utama. Karena mencermati ekonomi global bukan agenda utama Indonesia. Yang dilakukan ialah memperkuat dan mempertahan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar terus berlangsung. Itu agendanya bukan mencermati dan memperkirakan ekonomi dunia," kata Mahendra.

Baca Juga: Konflik Global Meluas, SBY Minta PBB dan G20 Bertindak 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya