Ekonomi Global Suram, Jokowi Pamer Indonesia Bersinar

Jokowi pamer ekonomi Indonesia masih tumbuh positif

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Menurutnya, hal itu diakui juga oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).

Menurut Jokowi, hal itu dinyatakan IMF melihat angka-angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif, di saat negara-negara lain mengalami perlemahan ekonomi.

"Managing Director IMF sendiri menyampaikan Indonesia adalah titik terang di kesuraman ekonomi global. Hati-hati di tengah kesuraman ekonomi global, Indonesia adalah titik terangnya, dia ngomong seperti itu. Apa dia berbicara seperti itu? Karena dia baca angka-angka," kata Jokowi dalam Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: Gugatan Nikel, Jokowi: Zaman VOC Kerja Paksa eh Sekarang Ekspor Paksa

1. Jokowi heran jika masih ada yang pesimistis dengan perekonomian Indonesia

Ekonomi Global Suram, Jokowi Pamer Indonesia Bersinarilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi membeberkan, pada kuartal III-2022, ekonomi Indonesia masih tumbuh hingga 5,72 persen secara year on year (yoy). Kemudian, pada Oktober 2022, tingkat inflasi Indonesia masih di angka 5,7 persen. Begitu juga dengan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia masih di atas 50 poin, yakni 51,8 poin pada Oktober 2022.

Dengan angka-angka tersebut, dia mempertanyakan jika ada yang masih pesimistis dengan perekonomian Indonesia.

"Coba dilihat inflasi kita terjaga, 5,7 persen. Dunia sudah di atas 10-12 persen. Bahkan ada yang sudah lebih dari 80 persen. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu? Kita harus optimis," ucap Jokowi.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Jurus agar RI Gak Krisis Ekonomi seperti Inggris

2. Jokowi pamer neraca dagang surplus 30 bulan berturut-turut

Ekonomi Global Suram, Jokowi Pamer Indonesia BersinarIlustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Jokowi juga menyampaikan kinerja perdagangan Indonesia, di mana neraca perdagangan telah mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut. Pada Oktober 2022, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 5,67 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Kemudian neraca dagang kita sudah surplus 30 bulan berturut-turut yang sebelumnya selalu negatif/defisit sejak Mei 2020, 30 bulan berturut-turut. Artinya ekspor kita lebih besar dari impor. Kenapa kita harus tidak optimis? Harus optimis," ujar Jokowi.

Dia juga membeberkan, neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal III-2022 mencatat surplus sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 1,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Jokowi: Semua Kepala Negara Pusing karena Krisis, Indonesia Tidak

3. Jokowi minta semua pihak menelaah angka-angka pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tak pesimis

Ekonomi Global Suram, Jokowi Pamer Indonesia Bersinarilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan data-data tersebut, menurutnya masyarakat Indonesia tak perlu lagi pesimistis akan perekonomian Indonesia di tengah kesuraman ekonomi global.

"Sekali lagi kenapa kita tidak optimis kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini? Harus optimis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme, baca angka-angka tadi, harus optimis. Saya tidak mau bicara dunia atau negara-negara lain. Karena kalau mengaca pada itu, bisa menarik kita jadi pesimis nanti," kata Jokowi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya