GP Farmasi Soal Obat COVID Langka: Bukan Hilang tapi Masalah Supply!

Pengusaha ngaku harus berebutan dapat obat dari luar negeri

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Andreas Bayu Aji membantah pasokan obat untuk pasien COVID-19 di Indonesia hilang sehingga menyebabkan kelangkaan. Menurutnya, kelangkaan terjadi karena pasokan obat memang terbatas.

Dia mengatakan lonjakan COVID-19 menyebabkan permintaan obat naik 5 kali lipat. Sedangkan, para produsen obat tak menyangka permintaan bisa meningkat drastis.

"Terkait dengan obat ini bukan hilang, ini masalah supply demand. Kita tidak ada yang pernah bisa memprediksi bahwa ada peningkatan hampir 5 kali lipat. Ketika di awal Juni COVID-19 meningkat, otomatis permintaan obat meningkat," kata Andreas dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Polisi Gerebek Gudang Penimbun 730 Boks Obat COVID Azithromycin

1. Produsen tak siap hadapi lonjakan permintaan obat

GP Farmasi Soal Obat COVID Langka: Bukan Hilang tapi Masalah Supply!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketika kasus COVID-19 melonjak, para produsen obat tidak dalam kondisi siap menghadapi permintaan obat yang juga ikut melonjak. Oleh sebab itu, pasokan obat untuk pasien COVID-19 terbatas, sehingga ada kekurangan di sejumlah daerah atau fasilitas kesehatan (faskes).

"Hampir semua kami tidak siap. Jadi itu persoalan supply dan demand, sehingga orang bilang hilang. Memang supplynya tidak siap," tutur Andreas.

2. Pengusaha harus berebutan impor obat

GP Farmasi Soal Obat COVID Langka: Bukan Hilang tapi Masalah Supply!Ilustrasi Obat-obatan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, para anggota GP Farmasi juga mengaku harus berebutan membeli obat dari importir. Pasalnya, tak hanya Indonesia yang mengalami peningkatan permintaan obat untuk pasien COVID-19.

"Terutama yang impor ini. Kami harus berebut. Yang butuh obat tidak hanya Indonesia. Jadi kami harus lobi pihak di luar negeri. Beberapa ada yang bisa memenuhi," tutur dia.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Obat Terapi COVID-19 Langka di Apotek

3. Impor obat dan bahan bakunya sempat terkendala karena perubahan sistem di Bea Cukai

GP Farmasi Soal Obat COVID Langka: Bukan Hilang tapi Masalah Supply!Ilustrasi Obat-obatan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, beberapa hari lalu proses impor obat dan bahan bakunya memang sempat terkendala di pihak Bea Cukai karena ada perubahan sistem.

"Minggu lalu sempat ada 1-2 hari terkendala beberapa bahan baku dan produk impor obat-obatan, tapi sudah solved. Jadi memang sempat ada trouble sistem di sana," kata Andreas.

Meski begitu, dia memastikan dalam 2-3 minggu ke depan pasokan obat untuk pasien COVID-19 di dalam negeri akan stabil. Pasalnya, para produsen sudah meningkatkan kapasitas produksi dengan menerapkan operasional 3 shift.

"Kami akan berupaya dalam 2-3 minggu ini nanti akan stabil lagi ketersediaan obat. Dan hampir setiap hari kami koordinasi dengan Kemenkes untuk bisa mendapat informasi berapa prediksi kebutuhan obat, baik yang bisa diproduksi maupun impor," ucap dia.

Baca Juga: Penuhi Stok Obat COVID-19, Pemerintah Impor 3 Obat Ini 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya