Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak di Rp14.200

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak di kisaran Rp14.200 per dolar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah masih undervalue atau bergerak di bawah garis fundamentalnya. 

Perry menjelaskan ada beberapa hal yang membuat rupiah masih di bawah garis fundamentalnya. Pertama, tingkat inflasi yang rendah, yakni 1,42 persen di April 2021, kedua defisit transaksi berjalan yang juga rendah, yaitu 0,4 persen dari produk domestik bruto (PDB), dan perekonomian Indonesia yang mulai membaik.

"Apakah nilai tukar kita masih undervalue secara fundamental? Iya, karena inflasi kita rendah, defisit transaksi berjalan rendah, dan juga ekonomi kita yang membaik," kata Perry dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Tips Sukses dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Apa Saja Ya? 

1. Masih punya potensi menguat

Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi MenguatANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Meski saat ini kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai masih undervalue, namun Perry mengatakan masih ada potensi mata uang Garuda menguat. Namun, penguatan itu bergantung pada faktor eksternal.

"Tentu saja ada potensi-potensi nilai tukar rupiah menguat. Namun juga ada ketidakpastian dan risiko tekanan dari sisi global. Kenaikan US treasury yield, maupun ketidakpastian global. Ini tentu saja tarik-tarikan dua faktor positif dan negatif," imbuh Perry.

Baca Juga: Bos The Fed Optimistis Suku Bunga Bakal Naik Sebelum 2022

2. Prediksi nilai tukar rupiah 2021-2022

Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi MenguatIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk 2021, BI memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di rentang Rp14.200 sampai Rp14.600. Sementara itu, sampai dengan kuartal pertama 2021, rata-rata nilai tukar rupiah berada di level Rp14.264.

"Kami terus akan melakukan stabilitas nilai tukar rupiah. Dan ini juga didukung oleh cadangan devisa kami yang akhir bulan lalu adalah 138,8 dolar AS," tuturnya.

Sedangkan, untuk tahun 2022 BI memproyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih menguat, namun tentunya mempertimbangkan faktor eksternal di atas.

"Kami memperkirakan nilai tukar rupiah tahun 2022 kisarannya Rp14.100-14.500, masih menguat dari 2021. Tentu saja karena ketidakpastian global dan penguatannya tidak seperti mengarah ke arah fundamental," jelas Perry. 

Baca Juga: Ramai Isu Exit Policy The Fed, BI Mengaku Sudah Siapkan Formula

3. Nilai tukar rupiah melemah hari ini

Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi MenguatIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada penutupan perdagangan sore ini. Dilansir dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.280.

Padahal, rupiah sempat menguat pada pembukaan perdagangan pagi yang berada di level Rp14.262 per dolar AS.

Namun, jika dibandingkan penutupan perdagangan pada Senin (31/5/20201) kemarin, nilai tukar rupiah stagnan atau tidak mengalami perubahan. Pada penutupan perdagangan Senin rupiah juga berada di level Rp14.280 per dolar. Pasar ditutup pada Selasa untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

Baca Juga: Menguat di Pembukaan, Rupiah Kembali Keok di Penutupan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya