Harga Emas Hari Ini Stagnan di Level Rp930 Ribu per Gram

Harga buyback juga ikut stagnan

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, produksi PT Aneka Tambang atau Antam pada Selasa (30/11/2021) stagnan di level Rp930 ribu per gram. Harga buyback juga mengalami stagnasi setelah kemarin naik Rp1.000.

Harga buyback  yang dirilis oleh situs logammulia.com, stagnan di level Rp826 ribu per gram. Harga buyback adalah yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: OTT Meningkatkan Peluang bagi Pelaku Periklanan, Ini Faktanya! 

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Harga Emas Hari Ini Stagnan di Level Rp930 Ribu per GramIlustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut harga emas batangan Antam hari ini, dalam pecahan lainnya:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp515 ribu
  • Harga emas 1 gram: Rp930 ribu
  • Harga emas 2 gram: Rp1,8 juta
  • Harga emas 3 gram: Rp2,675 juta
  • Harga emas 5 gram: Rp4,425 juta
  • Harga emas 10 gram: Rp8,795 juta
  • Harga emas 25 gram: Rp21,862 juta
  • Harga emas 50 gram: Rp43,645 juta
  • Harga emas 100 gram: Rp87,212 juta
  • Harga emas 250 gram: Rp217,765 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp435,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp870,6 juta.

Harga emas di atas merupakan harga dasar, alias belum termasuk pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 sebesar 0,45 persen bagi pemilik pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,9 persen bagi pembeli yang tidak memiliki NPWP.

2. Emas merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Harga Emas Hari Ini Stagnan di Level Rp930 Ribu per GramIlustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda. Ada yang rendah, moderat, atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik.

Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko tentunya juga akan memberikan return kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil atau return-nya besar, maka risikonya juga akan tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: Jangan Boros, 5 Cara Siasati Uangmu agar Tak Habis di Akhir Bulan!

3. Cara menghitung keuntungan dari investasi emas

Harga Emas Hari Ini Stagnan di Level Rp930 Ribu per GramIlustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk keuntungan investasi emas, hitunglah selisih harga jual dan harga beli agar bisa memperkirakan keuntungan yang akan didapat. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya